Selasa, 19 Juni 2012

STORM PART 9


Setelah Kyuhyun tahu bahwa eun hye yang sekarang adalah Ji Hye, mereka jadi sering bertemu dan mengobrol bersama. Apa yang harus dilakukan ji hye kyu membantunya dibelakang sungmin. Terkadang ji hye menangis saat mencurahkan semuanya pada kyu dan kyu hanya bisa membantu meringankan bebannya itu.

Ji hye juga turut membawa Min ah saat bertemu dengan Kyuhyun dan makan siang bersama direstaurant. Ya, sehabis menjemput min ah disekolahnya mereka lalu makan siang bersama kyuhyun.

Usia kehamilan ji hye sudah genap 4 bulan. Ia selalu berusaha menutupi kehamilannya itu pada sungmin dengan memakai pakaian yang longgar. Walaupun ini manyakitkan tapi ia tak mau sungmin tahu sebelum waktunya.

Namun berbeda dengan seo ahjumma saat ji hye tengah sibuk membantu pelayan lain didapur, seo ahjuma mendekati (ji hye).
            “Nyonya apa nyonya tengah mengandung sekarang?”
Curiga seo ahjumma.
            “apa? Ah tidak ahjumma hanya perasaanmu saja.”
Elak (ji hye).
            “perutmu itu sudah besar bagaimana bisa orang tidak tahu akan kehamilanmu itu nyonya..”
Seo ahjumma tertawa kecil.
            “hm.. seo ahjumma tolong jangan beritahukan ini pada tuan ya..”
Pinta (ji hye).
            “memangnya kenapa/ bukankah ini berita bahagia?”
Heran seo ahjumma.
            “hanya saja itu butuh waktu.. dan aku ingin membuat kejutan sampai ia tahu sendiri nantinya.”
            “ baiklah.. nyonya sebaiknya kau jangan melakukan apa-apa istirahatlah”
            “tidak apa-apa seo ahjumma , aku senang bisa melakukan ini.”
Ji hye tersenyum dan kembali membantu para pelayan disana.

Musim dingin telah tiba.. salju turun untuk yang pertama kalinya di tahun ini. Saat Ji Hye tengah membersihkan badannya dikamar mandi, sungmin yang sudah pulang dari kantornya dan tengah bersantai pada min ah kecil di ruang tv yang sangat besar dan nyaman itu. Tepat disamping perapian yang membuat mereka tetap hangat malam ini.

            “Min ah apa saja yang kau lakukan hari ini bersama omma?”
Tanya sungmin yang ingin tahu keseharian putri kesayangannya itu.
            “hm.. tadi sepulang sekolah aku dan omma makan siang bersama dengan paman kyu.”
Senang min ah.
            “paman kyu?”
Heran sungmin.
            “benar.. setiap hari aku , omma dan paman kyu makan siang bersama..”
            “Lalu apa lagi yang kalian lakukan disana?”
Sungmin mulai penasaran.
            “tidak ada.. omma dan paman kyu hanya berbicara saja. Omma bilang pembicaraan orang dewasa. Tapi omma selalu menangis saat berbicara dengan paman.”
Jelas min ah sambil mengingat-ingat peristiwa itu.
Mendengarnya sungmin mulai curiga dengan istrinya itu.ia juga penasaran apa saja yang dibicarakan kyu dengan istrinya.

***
Esok harinya seperti biasa sungmin sedang sibuk dikantornya hingga jam menunjukkan pukul 12  siang waktu korea selatan. Kebetulan sekali ada clientnya yang ingin bertemu sekaligus makan siang dan saat itu juga sungmin meminta agar mereka berbicara diretaurant gumyeong. Restaurant  yang biasanya ia dan keluarga berkumpul untuk makan siang diluar.

Sepertinya hari ini adalah hari yang sangat tepat. Mengapa sungmin meminta untuk bertemu dengan clientnya di sana karena disana ada kyu dan juga istrinya. Mengingat apa yang dikatakan Min ah . sungmin tak melihat min ah disana hanya ada istrinya dan juga kyuhyun. Sungmin duduk di kursi yang jauh dari mereka sehingga mereka tidak tahu akan kedatangan sungmin disana.
Sampai klientnya tiba. sungmin dan klientnya itu mengobrol namun sorotan mata sungmin tertuju pada mereka berdua kyu dan juga (ji hye) yang ada dihadapannya itu.

Ia melihat (ji hye) menangis didepan kyu. Dan kyu hanya berusaha menenangkannya .
Tak lama sungmin berbicara dengan klientnya itu tiba-tiba ia memutuskan untuk pergi. Tanpa diketahui kyu dan ji hye, sungmin keluar restaurant dan ia pergi dengan mobilnya.
Apakah yang dilakukan sungmin?

Ternyata sungmin pulang kerumah. Ia tak hiraukan pelayannya yang menyapa. Kali ini perhatiannya tertuju pada lemari penyimpanan.  Dikamarnya ia seperti mencari sesuatu. Ia mengobrak abrik isi lemari milik istrinya itu. Dan ia menemukan sebuah buku yang diselipkan rapi diantara pakaian. Ia mengambil dan membuka buku itu. Membaca setiap isi dari buku Diary…


Januari  1992_

Diary, hari ini adalah tepat ditanggal 1 kau tahu hari apa itu, itu adalah hari ulang tahun sungmin oppa. Apa yang harus aku berikan padanya? Setiap aku mendekatinya aku sangat gugup diary, aku takut dia tak menyukai pemberian dariku.

Februari 1992_
Diary, hari ini adalah hari valentine. Kupikir satu-satu yang kuharapkan adalah bisa mendapatkan coklat dari sungmin oppa.. tapi sepertinya itu sia-sia saja, diary aku sedih dan kecewa karena sungmin oppa sepertinya hanya menyukai eun hye..

September 1992_
Diary, semakin lama mereka semakin dekat saja.. aku tak punya harapan sepertinya, tapi aku harus semangat pasti ada harapan jika aku terus menunggu sungmin oppa.

Desember 1992_
Natal tiba tapi dia telah pergi.. sungmin oppa pergi jauh sekali . diary entah harus menunggu berapa lama lagi saat aku bilang aku menyukainya..

Januari 1993_
Diary,, saat ini eun hye memintaku untuk menjadi dia . membalas beberapa email dari sungmin oppa diluar negri. Aku merasa sangat dekat saat ini ketika aku bersamanya . kami saling berbagi cerita dan juga kesukaan. Aku sangat senang sekali menjadi eun hye saat ini.       .

Maret 2007_
Diary sungmin oppa akhirnya kembali. Aku sangat senang melihat wajahnya yang semakin tampan dan dewasa. Ia banyak berubah. Namun kupikir dia mngenalku saat ini . ternyata dia lebih mengenal eun hye. Entah bagaimana rasanya hati ini saat melihat mereka bermesraan didepanku.. aku sedih, sangat sedih.
Bagaimana caranya agar sungmin oppa tahu perasaanku padanya sampai aku menunggunya begitu lama sekali. Kau tahu terlebih sakit hati ini saat melihat eun hye mengabaikan sungmin oppa yang kurasa snagat mencintainya eun hye memang wanita yang beruntung.

April 2007
Hari ini entah mengapa hatiku sangat sakit. Bahkan sakitnya hati ini sangat dalam sehingga aku tak bisa kembali menyembuhkan hati ini. Apa yang aku pikirkan.. seakan aku tidak rela melepaskan sungmin oppa untuk adikku sendiri..
Aku ingat dimana masa-masaku saling bertukar pesan email dengan sungmin oppa. Kami bercerita tertawa dan saling berbagi kesibukan bersama. Walaupun aku tahu aku berperan sebagai Eun Hye . aku benar-benar kurang ajar.. sebagai kakak aku ini adalah kakak yang paling jahat. Andai eun hye tahu bahwa aku sangat mencintai sungmin apakah dia akan melepaskan sungmin oppa padaku..

Diary… kumohon apakah ini hanya derita atau dilema.. aku butuh jawaban hati ini bagaimana aku seharusnya menyikapi semua ini..


Banyak lembaran buku yang masih kosong dan saat ia kembali mencari lembar demi lembar pada halaman terakhir ia menemukan sebuah isi diary yang membuatnya tak percaya..


April 2012
Sebuah peristiwa yang sangat mencengangkanku. Ini diluar dugaanku dan aku sungguh tidak percaya akan ini.. sebuah kematian yang telah merenggut nyawa adikku eun hye. Betapa teriris hatiku saat aku kehilangan dia dan lebihnya lagi ia tahu bahwa aku mencintai sungmin oppa.. dia memintaku untuk menjadi dirinya saat ini..
Apakah yang harus kulakukan ? diriku sangat terjepit saat ini . aku tak bisa terus hidup seperti ini diary.. apakah sandiwara ini bisa terus aku lakukan sampai aku tua.. 
            Aku sangat mencintainya mencintai sungmin oppa lebih dari apapun.. dan ini kulakukan karena aku mencintainya dan juga menyayangi eun hye… selamat tinggal eun hye , aku hanya bisa bilang bahwa aku tak sanggup lagi menjadi dirimu..



Itulah isi terakhir diary nya. Sungmin menutup diary itu dan terdiam.
            “Eun hye adalah ji hye.. bagaimana mereka bisa begitu mempermainkan aku.. apakah maksud dari semua ini.”
Kata sungmin tak percaya.

Ia kecewa pada eun hye karena eun hye tidak mencintainya. Dan ia juga kecewa pada ji hye karena ji hye telah membohonginya selama ini. Dan ia kecewa pada tuhan.. tuhan yang telah mengambil eun hye pergi darinya..
Ia menangis dikamarnya. Ia merasa kehilangan dan frustasi. Kekecewaan mendalam yang tiak bisa dideskripsikan dengan kata-kata…

***
Hari ini (Ji Hye ) pulang terlambat karena sehabis ia bertemu dengan kyu ia juga memeriksakan kehamilannya itu. Kehamilan yang sudah 4 bulan, dan malam ini salju masih turun dengan lebatnya. Setelah ia menengok min ah kecil yang sedang bermain dikamarnya bersama seo ahjumma, ia pun beralih kekamarnya setelah ia tahu sungmin telah tiba dirumah jauh sebelum ia pulang.

Ia buka pintu kamar dilihatnya kamar begitu hening dan gelap.  Seperti biasa ia menyalakan lampu dan terlihat sungmin yang tengah duduk  di kursi tak jauh dari tempat tidur ia meneguk wine dan terlihat kurang sehat malam ini.
            “sungmin oppa kau baik-baik saja ?”
Khawatir (ji hye).
Sungmin menoleh ke arah (ji hye) ia menghampiri ji hye dan tanpa berkata apa-apa ia memeluk (ji hye).
            “kenapa pulang selarut ini? Kau tahu aku sangat merindukanmu..”
Gumam sungmin hendak mencium (ji hye)
            “sungmin oppa tolong jangan seperti ini..”
Tolak (ji hye) ia berusaha melepaskan dirinya dari pelukan sungmin.
            “mengapa? Kau menolakku.. aku sangat merindukanmu.”
Sungmin mempererat pelukannya itu. Diciumnya pundak (ji hye).
            “sungmin oppa, aku sangat lelah hari ini..”
Elak (ji hye)
            “apa yang kau bilang lelah.. bukannya kita dulu sering melakukan ini bahkan saat kau bilang kau lelah dan kau tak perduli dengan semua itu.”
            oppa.. kumohon jangan sekarang aku benar-benar lelah..”
Ji hye bersih keras melepaskannya dari pelukan sungmin. Sampai akhirnya sungmin melepaskannya.

Sungmin tahu benar bagaimana sikap  istrinya. Dan sikap (ji hye) padanya kali ini, membuatnya benar-benar yakin bahwa didepannya itu bukanlah eun hye. Namun sungmin makin menjadi-jadi ia malah mendorong (ji hye) ke tempat tidur hingga ji hye terbaring disana. Tubuhnya menindih (ji hye) dan melakukan aksinya. Ia ingin tahu semeronta apa ji hye saat ia diperlakukannya seperti itu. Dan benar saja saat sungmin mulai menciumi lehernya ji hye malah menangis dan meminta untuk dilepaskan.
            oppa.. kumohon lepaskan aku..”
Tangis ji hye.
Tak tega melihatnya menangis begitu, sungmin pun melepaskannya.Ia duduk disisi tempat tidur.

            “kau adalah istriku.. dan istriku tidak  pernah menolak bahkan jika aku menyentuhnya sekalipun..”
Kata sungmin pelan.
            oppa.. harap kau mengerti aku..”
Lirih (ji hye)
Sungmin menatap ji hye lekat kini tatapannya itu berubah menjadi tatapan kekecewaan.
            “pergilah..”
Usir sungmin.
            oppa.. apa yang kau katakan?”
Kaget ji hye saat sungmin mengusirnya dengan satu kata.
            “kubilang pergilah sebelum aku berubah pikiran.. ji hye.”
            oppa.. aku ini eun hye, bagaimana bisa kau bilang begitu padaku..”
Ji hye mulai menangis. Kini rahasianya terbongkar dan ia sangat takut.
            “kau tidak bisa menyembunyikanya lagi ji hye..  aku tahu kau ini ji hye!!”
Teriak sungmin. Sungmin telah mengetahui semuanya. Kini ji hye berdiri dihadapannya dan berlutut dikakinya.
            “tidak oppa.. tolong percaya padaku..”
Ji hye masih tak mengakuinya.
Sungmin mencengkram pundak ji hye kencang dan membangunkan ji hye dari kakinya.
            “bagaimana kau bisa melakukan ini ji hye!!”
Teriak sungmin kini air matanya telah jatuh .
            “tidak oppa.. tidak..”
Elak ji hye.
            “kau membunuh eun hye.. dan mengambil kesempatan ini untuk bisa bersamaku .. kalian telah mempermainkan aku!!! Pergilah sebelum aku memasukanmu kepenjara!!!”
Marah sungmin ia menghempaskan tubuh ji hye ke meja rias dan ji hye terhempas dengan keadaan perutnya yang berbenturan keras dengan sisi meja membuatnya kesakitan .
            “Akhhh..”
Ji hye memegang erat perutnya. Kini sungmin masih tidak tahu akan kehamilannya itu. Benturan itu membahayakan ji hye. Namun ji hye tetap menahan rasa sakit yang teramat sangat . ia membalikkan badannya dan kembali memohon pada sungmin.
            “oppa.. itu semua tidak benar, aku tidak membunuhnya.. tolong dengarkan penjelasanku dulu,,”
Mohon ji hye. Bahkan sungmin tak lagi menatapnya.
            “pergilah malam ini juga dan jangan tunjukkan wajahmu lagi didepanku..”
Sungmin lalu keluar kamar dan membanting pintu.
Ji hye terus menangis dan menahan rasa sakitnya itu. Apa ia harus pergi? Bagaimana nasib bayi yang ada dikandungannya itu?

            “tuhan mengapa jadi seperti ini.. kumohon berikanlah jalan untukku..”
Tangis ji hye..

***
Sepuluh menit kemudian (ji hye) keluar kamarnya dengan pakaiannya 1 pakaian miliknya sendiri. Ji hye memang tak berhak membawa barang apapun. Karena ia tak punya apa-apa. Ia turun kelantai bawah didapati sungmin yang duduk diam di ruang tamu tanpa melihat ji hye sedikitpun.
Ji hye menghampiri sungmin dan duduk dibawah.
            “sungmin oppa.. maafkan aku,  aku akan pergi.. tapi ada baiknya jika kau mau mendengarkan penjelasanku.. aku seperti ini karena eun hye. Dan keadaan yang terjepit ini tak bisa membuatku menolaknya. Oppa maafkanlah aku..”
Ji hye berusaha menjelaskan pada sungmin. Tak ada respon sungmin hanya diam tak melihatnya. Saat itu juga keluarlah min ah dan juga seo ahjumma.
            Omma.. mau kemana?”
Tanya min ah heran melihat ji hye dalam keadaan menangis.
            “min ah sayang.. maafkan omma . omma harus pergi..”
Pamit ji hye memeluk min ah. Seketika ia menangis saat melihat ji hye menangis.
            omma kalau begitu aku ikut.. “
Pinta min ah. Ia masih memeluk ji hye dan tak mau melepaskannya. Sungmin yang melihatnya menarik min ah dan menggendongnya.
            “cepatlah pergi !!!”
Usir sungmin . hendak membawa min ah kekamarnya untuk menjauhi ji hye.
            omma!!! Tidak appa aku mau ikut omma saja!!”
Rengek min ah. Ia terus meronta-ronta tak kuasa menahan kepergiannya.
            “min ah.. maafkan omma.”
Ji hye tampak berat meninggalkan nya.
Seo ahjumma yeng melihatnya  menghampiri ji hye.
            “nyonya apa yang terjadi?”
Tanya seo ahjumma.
            “seo ahjumma.. usir segera dia dari sini. Dan jangan antar dia! dia bisa pergi sendiri!”
Perintah sungmin tegas, sebelum ia meninggalkan ruangan itu bersama min ah.
            “seo ahjumma.. maafkan aku jika selama ini aku bersalah padamu.”
Kata ji hye.
            “tapi nyonya ini sudah malam salju turun dengan lebat dan sangat dingin diluar sana.. kasihan bayi yang ada dikandungan nyonya..”
            “aku pantas mendapatkan ini ahjumma.. kumohon untuk yang kesekian kali jangan kau beritahukan kehamilaku ini padanya.. aku pergi..”
            “nyonya…”
Seo ahjumma juga menangis disana. Ia lihat ji hye hanya mengenakan jacket tipis dan keluar dengan jalan yang tertatih tatih.

Sedangkan perintah tuannya tak bolah ia langgar. Dengan segera ia menelpon seseorang 
           
            “halo”
Jawab seseorang dibalik telepon.
            “tuan kyuhyun..  aku ingin memberitahukan sesuatu pada tuan.”
Kata seo ahjumma pelan. Ia juga tak ingin sungmin tahu karena sungmin pasti akan memecatnya jika ia membantu ji hye.
            “ada apa?”
Heran orang yang ternyata adalah kyuhyun.
            “tuan, ada pertengkaran hebat tadi dan tuan sungmin mengusir nyonya. Aku tidak tahu apa yang terjadi dan mengapa mereka bertengkar yang jelas sekarang nyonya telah pergi sendirian aku khawatir nyonya kenapa-kenapa karena cuaca buruk sekali saat ini tuan.”
Jelas seo ahjumma. Kyuhyun sangat khawatir mendengarnya.
            “baiklah aku segera mencarinya terimakasih ahjumma.”
Kyuhyun menutup teleponnya.

***
Ji Hye terus berjalan sambil menahan rasa dingin yang menusuk tulang dan juga rasa sakit yang teramat sakit pada perutnya. Salju terus turun menghujani tubuhnya. Tak jauh berjalan ia tiba di halte bus. Bahkan malam ini bus tidak beroperasi karena lebatnya salju yang menutupi jalan. Ji hye berteduh dihalte itu dan duduk disana. Merekatkan tubuhnya yang menggigil kedinginan, meminta pertolongan karena ia merasa tidak bisa bertahan lagi dengan keadaan seperti ini. Dilihatnya darah yang mengalir dikakinya benturan keras diperutnya membuatnya mengalami pendarahan. 
            “maafkan omma.. sebentar lagi sayang, omma mohon kau harus bertahan..”
Tangis ji hye. Ia terus menangis bahkan hingga air matanya beku..

Sebuah mobil berhenti tepat dihalte itu. Dan seseorang keluar dari sana,dialah kyuhyun yang berhasil menemukan wanita yang dianggapnya ji hye sekian lama mencarinya kemana-mana. dengan segera ia berlari kearah ji hye berharap ji hye baik-baik saja.
            “Ji Hye apa itu kau?”
Tanya kyuhyun memastikan  karena wajah ji hye yang terungkup diantara kedua kakinya.
Perlahan ji hye memperlihatkan wajahnya kesumber suara. Dirasakan matanya remang-remang meihat sesosok pria yang ia kenal.
            “Kyuhyun..”
Kata ji hye palan. Kyuhyun mendekati ji hye.
            “Ji Hye.. apa kau baik-baik saja.”
Khawatir kyuhyun. Tanpa menjawab ji hye pun tak sadarkan diri.
            “Ji Hye… Ji HYE..”
Teriak kyuhyun iapun membawa ji hye kemobilnya menyelimutinya dengan beberapa selimut dan juga bantal yang ada dimobilnya berusaha membuat ji hye tetap hangat lalu melajukan mobilnya kerumah sakit.
            “Ji Hye bertahanlah..”
Kata kyuhyun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

***
Bagaimanakah nasib ji hye selanjutnya? Apakah ji hye dan juga bayi dikandungannya dapat tertolong ?

Tunggu dipart selanjutnya ya..


  BY: Lee Chun Qi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar