Kini aku mendengar suara seseorang sedang berkoat-kamit seperti
membaca mantra. Aku terus menelusuri asal suara dan bau itu makin
menyengat saja.
Kupikir ini hanya halusinasiku tapi aku benar
melihat seseorang sedang duduk di depan pintu sebuah ruangan yang aku
tak tahu ruang apa itu. Aku menghampiri orang itu yang kurasa aku
mengenalnya.
“Jung Ahjussi..”
Kataku pelan orang itu membalikkan badannya dan benar saja itu adalah jung ahjussi . aku tak tahu kapan ia masuk kerumah .
“Jung Ahjussi apa yang kau lakukan disini?”
Tanyaku heran dan juga lega.
“oh.. maaf nyonya aku hanya sedang menjalani aktifitas sehari-hari saja.”
Jawabnya dengan tersenyum padaku.
Dia bilang aktifitas sehari-hari tapi aku melihat ada sebuah dupa sdan sesajen didepannya.
“itu apa?”
Tanyaku penasaran.
“ini adalah sesajian.”
Jawab jung ahjussi.
“apa itu penting? Mengapa kau meletakkan itu disini?”
“anda tak akan mengerti nyonya ini adalah tradisi kami turun temurun
dari pemilik rumah pertama ini selalu begini. Sesajian ini adalah bukti
rasa terimakasih kita bagi para leluhur yang telah menjaga dan
melindungi keluarga kita.”
Jawabnya tenang. Apanya dilindungi? Baru kemarin aku jatuh dari tangga. Aku tak peduli apa yang ia katakan.
“ah iya jung ahjussi bisakah kau merapikan barang barang dilantai ini?
Aku takut jika chae rin main kesini dan ini sungguh berbahaya”
Pintaku ia tersenyum padaku .
“iya nyonya akan kulakukan.”
”terimakasih.”
Aku lalu turun kelantai bawah dan membiarkan jung ahjussi melanjutkan pekerjaannya dilantai atas.
Ah,
waktu telah menunjukkan jam 1 siang tapi suamiku dan juga anakku belum
juga pulang. Yang kupikirkan adalah sedang apa mereka lama-lama
disekolah. Aku hanya menunggunya sambil merebahkan diriku di sofa ruang
Tv.hingga kau merasa sangat mengantuk dan aku tertidur sejenak.
***
Pukul
5 sore sungmin dan chae rin tiba dirumah. Karena asyik mengobrol
bersama Soo yoo mereka lupa waktu terlebih lagi chae rin yang minta
jalan-jalan berkeliling.
Dilihatnya chun qi yang sedang tidur di
ruang tv. Sungmin tak mau mengganggu tidurnya ia meletakkan beberapa
makanan kecil yang dibelinya bersama chae rin saat berjalan-jalan tadi.
“Omma.. aku sudah pulang.”
Seru chae rin membangunkan ibunya.
“oh chae rin kenapa kalian lama sekali..”
Kata chun qi yang tiba-tiba terbangun.
“hem.. tadi aku berjalan-jalan dulu sama appa jadi lama.. omma chae rin dan appa membeli makanan banyak sekali lhoo.”
Tunjuk chae rin. Chun qi bangun dan menghampiri sungmin didapur.
“tidurmu nyenyak sekali sayang.”
Sahut sungmin sambil merapikan makanan yang masih terbungkus plastik .
“semalam aku kurang tidur. Apa yang kalian beli? Ini banyak sekali.”
Seru chun qi sambil melihat lihat apa yang sungmin dan chae rin bawa.
“chae rin yang meminta ini semua jadi sekalian saja aku membalikannya banyak jadi dia tak perlu jajan diluar.”
“tadi jung ahjussi membereskan barang-barang dilantai atas jadi jika kau bertemu dia bayar upah pekerjaannya itu ya.”
“baiklah. Oh iya apa yang kau lakukan seharian dirumah?”
“hm.. seharian ini aku menunggu kalian yang sangat lama sampai-sampai aku tertidur lelap.”
Kaluh chun qi.
“haha maaf tak sengaja aku bertemu teman lama disekolah jadi kami mengobrol dulu.”
“siapa temanmu itu? Wanita atau laki-laki?”
“ dia wanita. Apa kau cemburu?”
Tanya sungmin yang memeluk chun qi dari belakang. Ia sering sekali melakukan itu memeluk chun qi dari belakang.
“aku cemburu? Hei tuan Lee aku ini kan sudah menjadi nyonya Lee jadi
aku percaya padamu. Kecuali jika kau berniat ingin mencari nyonya Lee
Kedua!!”
“aku bercanda sayang.”
“sudahlah selesaikan itu. Aku mau ajak chae rin mandi.”
Chun qi lalu pergi mengurus chae rin dan sungmin melanjutkan pekerjaannya sambil tersenyum sendiri.
***
Hari
demi hari berlalu tak terasa sudah satu bulan mereka menempati rumah
itu. Namun masih tampak keganjalan yang dirasakan oleh chun qi. Seperti
kejatuhan benda dan suara-suara aneh dari lantai atas. Dan kali ini chun
qi tampak melihat chae rin sednag bermain di halaman belakang ia
melihat chae rin bicara sendiri padahal chae rin sedang tidak memegang
bonekanya. Didekati chae rin dihalaman belakang.
“sayang kau sedang bicara dengan siapa?”
“aku bicara sama Bongki..”
Jawab chae rin seperti biasa.
“siapa bongki? Dimana dia?”
Heran chun qi.
“dia sudah pergi .. habis dia tidak suka omma makannya dia selalu pergi kalau omma datang.”
“lain kali bilang padanya agar dia menemui omma. Kerana omma ingin sekali melihatnya”
“baiklah..”
“ayoo kita masuk kedalam.”
Ajak chun qi membawa chae rin kedalam.
Hari
ini cuaca tampak mendung bahkan sampai jam 6 sore hujan turun sangat
lebat. Chae rin tidur lebih awal karena ia bermain seharian dan merasa
lelah.
Sedangkan sungmin belum juga pulang .
Ia menunggu
sungmin diruang tengah sambil membaca buku. Suasana rumah menjadi begitu
menyeramkan karena suara petir yang menggelegar. Beberapa saat listrik
padam. Chun qi agak panik karena ia tak suka dengan gelap . dilihatnya
jam kini sudah menunjukkan pukul setengah 7 sambil menyalakan lilin ia
memeriksa keadaan chae rin yang masih tertidur lelap. Pada akhirnya ia
memutuskan untuk berada dikamarnya saja menunggu sungmin pulang. Ia
meletakkan lilin itu diatas meja rias.
Seseorang lalu mengetuk pintu kamar dengan sigap ia membuka pintu dan ia melihat suaminya yang tampak lelah. Hanya diam saja.
“sayang apa kau kehujanan? Dari tadi listrik padam jadi aku menunggumu
disini. Kau sedikit telat pulang. Oh iya akan kusiapkan air hangat
untukmu mandi.”
Chun qi berkomat-kamit sedangkan sungmin hanya
diam sambil tersenyum kearahnya saat chun qi ingin pergi untuk
menyiapkan keperluan sungmin, tiba-tiba sungmin menahannya tanpa bicara
apapun.
Tak biasanya sungmin seperti itu. Sungmin memeluk chun qi dengan sangat erat .
“sayang apa kau baik-baik saja?”
Heran
chun qi. Tak ada jawaban darinya sungmin hanya memeluk chun qi dan
mencium bibirnya. Mungkin sungmin hanya merindukan chun qi. Dan malam
ini ia ingin sekali melakukan hubungan intim dengan istrinya itu. Chun
qi tak menolak perbuatan suaminya . yang ia tahu bahwa ia harus melayani
suaminya itu dengan baik
Sungmin Menciumnya dalam. Memeluknya
erat. Membuat chun qi benar benar kaget. Tapi lama-lama chun qi menutup
mata seutuhnya. Mencoba menikmatinya.
namun permainan itu berlanjut...
(Gak dideskripsikan ya wkwkwkwk... 17+ intinya sungmin memperilakukan chun qi secara kasar saat itu.)
“sayang.. kau kenapa hari ini?”
Tanya chun qi.
“terimakasih sudah melayaniku ..”
Kata
sungmin pelan ia lalu pergi kekamar mandi yang masih berada diruang
kamar mereka . chun qi hanya heran saja melihat perlakuan sungmin
padanya itu. Sambil memakai pakaiannya kembali ia mendengar suara
ketukan dari luar kamar .
“Sayang apa kau sudah tidur?”
Seru
seseorang dibalik pintu. Itu tampak seperti suara sungmin. Chun qi
sangat terkejut jika itu sungmin maka siapa yang ada didalam kamar mandi
dan berhubungan intim dengannya. Dengan segera ia melihat ke arah kamar
mandi tak ada siapun disana ia sungguh tak percaya pada hal yang baru
saja dialaminya ia terus bertanya-tanya.
“Sayang buka pintunya .”
Kata
seseorang dibalik pintu itu.dengan sigap chun qi mmebuka pintu itu. Dan
saat itu pula listrik kembali menyala ia melihat suaminya yang terlihat
basah kuyup dan pakaiannya yang dipakai persis sekali seperti yang
barusan dia lihat lalu berhubungan dnegannya.
Chun qi diam tak percaya tubuhnya menggigil seketika membuat sungmin heran dan panik.
“kau kenapa? Apa kau sakit?”
Panik sungmin.
“kau baru pulang ?”
Tanya chun qi dengan rasa tak percaya.
“tentu saja kau lihat aku kehujanan begini. Siapkan air hangat untukku aku mau mandi.”
Pinta sungmin yang lalu masuk kekamar untuk meletakkan barang-barangnya sednagkan chun qi masih terdiam terpana.
POV CHUN Qi_
Ini
tidak mungkin.. aku jelas-jelas melihatnya pulang satu jam yang lalu
dan bahkan lagsung meminta dilayani . lalu jika sungmin baru pulang,
siapa orang yang tadi itu? Aku masih termenung dipintu kamar. Sesaat
kulihat sungmin menghampiriku dan tampak khawatir padaku.
“sayang kau kenapa? “
“apa.. baiklah aku akan siapkan air panas untukmu.”
Elakku
aku bergegas menyiapkan air panas untuknya mandi aku tidak boleh
beritahu ini padanya . jika dia tahu maka dia akan bilang bahwa aku
sudah gila dan malam ini aku menangis sejadi-jadinya tanpa diketahui
oleh sungmin..
***
Hari sudah pagi saat kubuka mata
kulihat matahari sudah snagat terik tidak, aku kecolongan. Kali ini aku
bangun terlambat jam kulihat telah meunjukkan pukul setengah 7 suamiku
juga tidak ada disampingku sekarang dia pasti marah karena aku terlambat
bangun dan juga terlambat menyiapkan sarapan. aku bergegas bangun dan
kekamar mandi untuk mencuci muka sungguh daerah sensitifku sangat sakit
dan perih. Aku tidak bisa bilang bahwa permainan itu adalah mimpi.. Aku
melangat banyak dan rasanya sangat sakit dan juga perih.
“Auu..”
Rancauku.
Dengan segera aku menutup leherku dengan syal agar sungmin tak curiga
padaku. Akupun menghampiri sungmin dan anakku dimeja makan.
“maaf aku terlambat bangun.”
Kataku dengan perasaan takut ia marah padaku.
“ah.. tidak apa.. aku juga sudah siapkan sarapan pagi ini. Kulihat kau
sedang tidak sehat ya.. ayo kita pergi kedokter.”
Khawatirnya.
“apa? Ah tidak kau baik-baik saja kok. Sungguh dan jika aku tidak enak badan maka akan kuperiksakan sendiri kedokter.”
Elaku. Kulihat chae rin sudah rapi dengan pakaian sekolahnya dan sepertinya suamiku yang melakukan ini.
Aku menyantap makanan yang sudah disiapkan olehnya dan chae rin tampak lahap sekali makannya.
“Chae rin. Kau suka dengan sarapanmu ya..”
Kataku mencairkan suasana.
“iya. Ini enak. Omma terlihat aneh hari ini. Omma baik-baik sajakah?”
Tanya chae rin juga khawatir padaku.
“tentu saja omma baik-baik saja sayang. “
Aku mencium kedua pipinya yang masih mulus itu. Dan kami kembali menyantap sarapan kami.
***
bagaimanakah kisah selanjutnya? apa yang akan terjadi pada chun qi setelah ini?
To be Continue_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar