Kamis, 21 Juni 2012

GHOST SON Part 3



Kini aku mendengar suara seseorang sedang berkoat-kamit seperti membaca mantra. Aku terus menelusuri asal suara dan bau itu makin menyengat saja.
Kupikir ini hanya halusinasiku tapi aku benar melihat seseorang sedang duduk di depan pintu sebuah ruangan yang aku tak tahu ruang apa itu. Aku menghampiri orang itu yang kurasa aku mengenalnya.
          “Jung Ahjussi..”
Kataku pelan orang itu membalikkan badannya dan benar saja itu adalah jung ahjussi . aku tak tahu kapan ia masuk kerumah .
          “Jung Ahjussi apa yang kau lakukan disini?”
Tanyaku heran dan juga lega.
          “oh.. maaf nyonya aku hanya sedang menjalani aktifitas sehari-hari saja.”
Jawabnya dengan tersenyum padaku.

Dia bilang aktifitas sehari-hari tapi aku melihat ada sebuah dupa sdan sesajen didepannya.
          “itu apa?”
Tanyaku penasaran.
          “ini adalah sesajian.”
Jawab jung ahjussi.
          “apa itu penting? Mengapa kau meletakkan itu disini?”
          “anda tak akan mengerti nyonya ini adalah tradisi kami turun temurun dari pemilik rumah pertama ini selalu begini. Sesajian ini adalah bukti rasa terimakasih kita bagi para leluhur yang telah menjaga dan melindungi keluarga kita.”
Jawabnya tenang. Apanya dilindungi? Baru kemarin aku jatuh dari tangga. Aku tak peduli apa yang ia katakan.
          “ah iya jung ahjussi bisakah kau merapikan barang barang dilantai ini? Aku takut jika chae rin main kesini dan ini sungguh berbahaya”
Pintaku ia tersenyum padaku .
          “iya nyonya akan kulakukan.”
          ”terimakasih.”
Aku lalu turun kelantai bawah dan membiarkan jung ahjussi melanjutkan pekerjaannya dilantai atas.
Ah, waktu telah menunjukkan jam 1 siang tapi suamiku dan juga anakku belum juga pulang. Yang kupikirkan adalah sedang apa mereka lama-lama disekolah. Aku  hanya menunggunya sambil merebahkan diriku di sofa ruang Tv.hingga kau merasa sangat mengantuk dan aku tertidur sejenak.

***
Pukul 5 sore sungmin dan chae rin tiba dirumah. Karena asyik mengobrol bersama Soo  yoo mereka lupa waktu terlebih lagi chae rin yang minta jalan-jalan berkeliling.
Dilihatnya chun qi yang sedang tidur di ruang tv.  Sungmin tak mau mengganggu tidurnya ia meletakkan beberapa makanan kecil yang dibelinya bersama chae rin saat berjalan-jalan tadi.

          “Omma.. aku sudah pulang.”
Seru chae rin membangunkan ibunya.
          “oh chae rin kenapa kalian lama sekali..”
Kata chun qi yang tiba-tiba terbangun.
          “hem.. tadi aku berjalan-jalan dulu sama appa jadi lama.. omma chae rin dan appa membeli makanan banyak sekali lhoo.”
Tunjuk chae rin. Chun qi bangun dan menghampiri sungmin didapur.
          “tidurmu nyenyak sekali sayang.”
Sahut sungmin sambil merapikan makanan yang masih terbungkus plastik .
          “semalam aku kurang tidur. Apa yang kalian beli? Ini banyak sekali.”
Seru chun qi sambil melihat lihat apa yang sungmin dan chae rin bawa.
          “chae rin yang meminta ini semua jadi sekalian saja aku membalikannya banyak jadi dia tak perlu jajan diluar.”
          “tadi jung ahjussi membereskan barang-barang dilantai atas jadi jika kau bertemu dia bayar upah pekerjaannya itu ya.”
          “baiklah. Oh iya apa yang kau lakukan seharian dirumah?”  
          “hm.. seharian ini aku menunggu kalian yang sangat lama sampai-sampai aku tertidur lelap.”
Kaluh chun qi.
          “haha maaf tak sengaja aku bertemu teman lama disekolah jadi kami mengobrol dulu.”
          “siapa temanmu itu? Wanita atau laki-laki?”
          “ dia wanita. Apa kau cemburu?”
Tanya sungmin yang memeluk chun qi dari belakang. Ia sering sekali melakukan itu memeluk chun qi dari belakang.
          “aku cemburu? Hei tuan Lee aku ini kan sudah menjadi nyonya Lee jadi aku percaya padamu. Kecuali jika kau berniat ingin mencari nyonya Lee Kedua!!”
          “aku bercanda sayang.”
          “sudahlah selesaikan itu. Aku mau ajak chae rin mandi.”
Chun qi lalu pergi mengurus chae rin dan sungmin melanjutkan pekerjaannya sambil tersenyum sendiri.

***
Hari demi hari berlalu tak terasa sudah satu bulan mereka menempati rumah itu. Namun masih tampak keganjalan yang dirasakan oleh chun qi. Seperti kejatuhan benda dan suara-suara aneh dari lantai atas. Dan kali ini chun qi tampak melihat chae rin sednag bermain di halaman belakang ia melihat chae rin bicara sendiri padahal chae rin sedang tidak memegang bonekanya. Didekati chae rin dihalaman belakang.
          “sayang kau sedang bicara dengan siapa?”
          “aku bicara sama Bongki..”
Jawab chae rin seperti biasa.
          “siapa bongki? Dimana dia?”
Heran chun qi.
          “dia sudah pergi .. habis dia tidak suka omma makannya dia selalu pergi kalau omma datang.”
          “lain kali bilang padanya agar dia menemui omma. Kerana omma ingin sekali melihatnya”
          “baiklah..”
          “ayoo kita masuk kedalam.”
Ajak chun qi membawa chae rin kedalam.

Hari ini cuaca tampak mendung bahkan sampai jam 6 sore hujan turun sangat lebat. Chae rin tidur lebih awal karena ia bermain seharian dan merasa lelah.
Sedangkan sungmin belum juga pulang .
Ia menunggu sungmin diruang tengah sambil membaca buku. Suasana rumah menjadi begitu menyeramkan karena suara petir yang menggelegar. Beberapa saat listrik padam. Chun qi agak panik karena ia tak suka dengan gelap . dilihatnya jam kini sudah menunjukkan pukul setengah 7 sambil menyalakan lilin ia memeriksa keadaan chae rin yang masih tertidur lelap. Pada akhirnya ia memutuskan untuk berada dikamarnya saja menunggu sungmin pulang. Ia meletakkan lilin itu diatas meja rias.
Seseorang lalu mengetuk pintu kamar dengan sigap ia membuka pintu dan ia melihat suaminya yang tampak lelah. Hanya diam saja.
          “sayang apa kau kehujanan? Dari tadi listrik padam jadi aku menunggumu disini. Kau sedikit telat pulang. Oh iya akan kusiapkan air hangat untukmu mandi.”
Chun qi berkomat-kamit sedangkan sungmin hanya diam sambil tersenyum kearahnya saat chun qi ingin pergi untuk menyiapkan keperluan sungmin, tiba-tiba sungmin menahannya tanpa bicara apapun.
Tak biasanya sungmin seperti itu. Sungmin memeluk chun qi dengan sangat erat .
          “sayang apa kau baik-baik saja?”
Heran chun qi. Tak ada jawaban darinya sungmin hanya memeluk chun qi dan mencium bibirnya.  Mungkin sungmin hanya merindukan chun qi. Dan malam ini ia ingin sekali melakukan hubungan intim dengan istrinya itu. Chun qi tak menolak perbuatan suaminya . yang ia tahu bahwa ia harus melayani suaminya itu dengan baik
Sungmin Menciumnya dalam. Memeluknya erat. Membuat chun qi benar benar kaget. Tapi lama-lama chun qi menutup mata seutuhnya. Mencoba menikmatinya.
namun permainan itu berlanjut...

(Gak dideskripsikan ya wkwkwkwk... 17+ intinya sungmin memperilakukan chun qi secara kasar saat itu.)
            “sayang.. kau kenapa hari ini?”
Tanya chun qi.
          “terimakasih sudah melayaniku ..”
Kata sungmin pelan ia lalu pergi kekamar mandi yang masih berada diruang kamar mereka . chun qi hanya heran saja melihat perlakuan sungmin padanya itu. Sambil memakai pakaiannya kembali ia mendengar suara ketukan dari luar kamar .
          “Sayang apa kau sudah tidur?”
Seru seseorang dibalik pintu. Itu tampak seperti suara sungmin. Chun qi sangat terkejut jika itu sungmin maka siapa yang ada didalam kamar mandi dan berhubungan intim dengannya. Dengan segera ia melihat ke arah kamar mandi tak ada siapun disana ia sungguh tak percaya pada hal yang baru saja dialaminya ia terus bertanya-tanya.
          “Sayang buka pintunya .”
Kata seseorang dibalik pintu itu.dengan sigap chun qi mmebuka pintu itu. Dan saat itu pula listrik kembali menyala ia melihat suaminya yang terlihat basah kuyup  dan pakaiannya yang dipakai persis sekali seperti yang barusan dia lihat lalu berhubungan dnegannya.
Chun qi diam tak percaya tubuhnya menggigil seketika membuat sungmin heran dan panik.
          “kau kenapa? Apa kau sakit?”
Panik sungmin.
          “kau baru pulang ?”
Tanya chun qi dengan rasa tak percaya.
          “tentu saja kau lihat aku kehujanan begini. Siapkan air hangat untukku aku mau mandi.”
Pinta sungmin yang lalu masuk kekamar untuk meletakkan barang-barangnya sednagkan chun qi masih terdiam terpana.

POV CHUN Qi_
Ini tidak mungkin.. aku jelas-jelas melihatnya pulang satu jam yang lalu dan bahkan lagsung meminta dilayani . lalu jika sungmin baru pulang, siapa orang yang tadi itu? Aku masih termenung dipintu kamar. Sesaat kulihat sungmin menghampiriku dan tampak khawatir padaku.
          “sayang kau kenapa? “
          “apa.. baiklah aku akan siapkan air panas untukmu.”
Elakku aku bergegas menyiapkan air panas untuknya mandi aku tidak boleh beritahu ini padanya . jika dia tahu maka dia akan bilang bahwa aku sudah gila dan malam ini aku menangis sejadi-jadinya tanpa diketahui oleh sungmin..

***
Hari sudah pagi saat kubuka mata kulihat matahari sudah snagat terik tidak, aku kecolongan. Kali ini aku bangun terlambat jam kulihat telah meunjukkan pukul setengah 7 suamiku juga tidak ada disampingku sekarang dia pasti marah karena aku terlambat bangun dan juga terlambat menyiapkan sarapan. aku bergegas bangun dan kekamar mandi untuk mencuci muka sungguh  daerah sensitifku sangat sakit dan perih. Aku tidak bisa bilang bahwa permainan itu adalah mimpi.. Aku melangat banyak dan rasanya sangat sakit dan juga perih.
          “Auu..”
Rancauku. Dengan segera aku menutup leherku dengan syal agar sungmin tak curiga padaku. Akupun menghampiri sungmin dan anakku dimeja makan.
          “maaf aku terlambat bangun.”
Kataku dengan perasaan takut ia marah padaku.
          “ah.. tidak apa.. aku juga sudah siapkan sarapan pagi ini. Kulihat kau sedang tidak sehat ya.. ayo kita pergi kedokter.”
Khawatirnya.
          “apa? Ah tidak kau baik-baik saja kok. Sungguh dan jika aku tidak enak badan maka akan kuperiksakan sendiri kedokter.”
Elaku. Kulihat chae rin sudah rapi dengan pakaian sekolahnya dan sepertinya suamiku yang melakukan ini.
Aku menyantap makanan yang sudah disiapkan olehnya dan chae rin tampak lahap sekali makannya.
          “Chae rin. Kau suka dengan sarapanmu ya..”
Kataku mencairkan suasana.
          “iya. Ini enak. Omma terlihat aneh hari ini. Omma baik-baik sajakah?”
Tanya chae rin juga khawatir padaku.
          “tentu saja omma baik-baik saja sayang. “
Aku mencium kedua pipinya yang masih mulus itu. Dan kami kembali menyantap sarapan kami.
***

bagaimanakah kisah selanjutnya? apa yang akan terjadi pada chun qi setelah ini?

To be Continue_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar