Pagi ini mereka ber 6 tampak sedang sarapan namun tidak Bagi leeteuk.
Saat yang lain sibuk mengisi perut ia malah asik menunggu seseorang
didepan gerbang. Siapakah seseorang yang ia tunggu? Ternyata adalah
wanita si pengantar Koran Qiu Seon. Tak lama kemudian qiu seon tiba dan
melempar Koran kearah leeteuk
Spontan leeteukpun menangkapnya, dan ia sempat mengejar qiu seon yang pergi begitu saja setelah melempar korannya.
"hei… qiu seon tunggu.."
Teriaknya dari belakang.
Qiu seonpun menghentikan sepedanya dan menoleh kea rah leeteuk.
"ada apa?"
Tannyanya cuek.
"ah tidak… aku hanya ingin mengobrol denganmu saja."
Jawab leeteuk grogi.
"apa? Mengobrol ya…"
Pikir qiu seon
"apa kau ada waktu istirahat makan siang nanti?"
Tanya leeteuk mulai gugup.
"memangnya kenapa?"
"bagaimana kalau kita bertemu di taman.."
"hm… tapi aku tidak janji ya…''
"ah.. baiklah aku tunggu ya.."
Kata leeteuk senang.
Qiu seon hanya tersenyum ia lalu pergi melanjutkan pekerjaanya.
***
siangnya
tepat pada jam istirahat, tampak Leeteuk yang sedang menunggu qiu
seon di taman. Ia begitu yakin qiu seon akan datang menemuinya.
Setengah jam ia menunggu akhirnya qiu seon datang. Ia terduduk tepat
disamping leeteuk yang sedang termenung.
"ada perlu apa memanggilku?"
Tanya qiu seon sinis.
"aku hanya ingin mengobrol saja."
Jawab leeteuk.
"hm… apa kau suka padaku?"
Tanya qiuseon yang membuat hati leeteuk bergetar.
"haha aku hanya bercanda.. kau ini aneh ya…"
"apanya yang aneh? Apa iya?"
"hm.. menurutku kau aneh, sudah dulu ya aku masuk kelas mungkin ngobrolnya lain kali saja."
"tunggu.."
Tahan leeteuk.
"Ada apa lagi?”
"tidak… sana masuklah ke kelas."
Jawab leeteuk pelan. Qiu seon lalu pergi ke kelasnya.
Entah apa yang dipikirkan leeteuk saat itu. Ia begitu aneh sampai mengungkapkan perasaanyapun ia tak berani.
***
Disamping
itu tampak Hyo rin yang sedang sendirian termenung di teras sekolah.
Siwon yang melihatnya begitu prihatin, siwon lalu menghampiri Hyo Rin
an duduk disampingnya.
"sedang apa? Masih memikirkannya kah?"
Tanya siwon perhatian.
"kau…"
Kata hyo rin perlahan, ia menghela napasnya tertanda ia lelah dengan semua dan ingin melepaskan semua bebannya.
"apa sulit untukmu melupakannya?"
"hm… siwon, aku minta maaf ya…"
Kata hyo rin pelan.
"apa?"
Tanya siwon bermaksud agar hyo rin mengulang kata-katanya itu.
“aku tau aku memang salah, aku minta maaf.. aku ingin sekali melepas ini semua tapi sulit bagiku.."
"apa yang membuatmu sulit?"
"melepasnya… tapi.. aku akan berusaha untuk yang terbaik kok. Terimakasih ya,"
"itu bagus.. apa sekarang kita berteman?"
Tanya siwon sambil merentangkan tangannya. Hyo rin pun menjabat tangannya
"hm… teman."
Mereka tersenyum lepas dan saat itu juga siwon merasakan ada yang aneh terjadi padanya saat ia melihat senyum hyo rin.
Apa ia menyukainya?.
***
Akhirnya
bel tanda pelajaran selesai tiba. Semu berkemas untuk pulang kerumah
masing-masing. Termasuk yesung yang tiba-tiba melihat Hye Ji tepat
menuju gerbang sekolah.
Yesung terus berjalan dibelakang Hye Ji.
"hye ji.. apa sepulang dari sini kau ada acara? Bagaimana kalau kita jalan? Makan siang bersama atau hanya sekedar ngobrol."
Seru
yesung sambil senyum sendiri dibelakang hye ji. Namun hye ji tidak
menggubrisnya. Hye ji merasa ada yang aneh dibelakangnya iapun menoleh
kebelakang dan cukup kaget melihat yesung. Ia tak dengar apa yang
dikatakan yesung karena ia sendiri sedang mendengar music dengan
earphonenya itu.
"yesung…sejak kapan kau disana?"
Tanya hye ji tanpa dosa.
"ah… kau tidak tahu.. hehe aku baru saja.apa kau mau pulang?"
Tanya yesung pura-pura.
"oh iya apa kau juga…"
Tanya hye ji
"Ah iya kalau begitu aku duluan ya."
Sahut yesung. Ia lalu pergi begitu saja.
"aneh sekali dia.."
Jawab hye ji. Ia pun kembali melanjutkan perjalanannya
Hye
ji tampak sedang berjalan menuju sebuah toko buku. Rupanya memang ia
sedang mencari sebuah buku. Setibanya didepan toko buku iapun masuk.
Yesung yang mengikuti Hye ji dari belakang juga masuk ke toko buku
tersebut
Yesung terus berpura-pura melihat-lihat buku padahal sebenarnya ia sendiri tidak suku membaca.
Sampai
perhatian mereka tertuju pada sebuah buku berjudul “CARA TEPAT
MENGHADAPI UJIAN SEKOLAH” spontan tangan mereka saling memegang buku
tersebut. Tangan mereka bersentuhan dan hal ini membuat Hye ji
terkejut.
"yesung…."
Sapa hyo rin terkejut.
"oh… Hye ji"
Sahut yesung pura-pura tidak tahu.
"kau sedang cari buku ini juga?"
Tanya Hye ji.
"ya… saudaraku yang titip. Apa kau juga membutuhkannya?"
Tanya yesung.
"hm.. sebenarnya memang aku sedang cari buku ini juga.sebentar ya.."
Hye ji lalu menghampiri penjaga toko bermaksud untuk bertanya.
"permisi apa buku ini masih ada?"
Tanya Hye ji penuh harapan.
"sebentar ya biar aku carikan."
Penjaga toko itu lalu mencari-cari buku yang dimaksud. Tak lama kemudian ia kembali .
"maaf ya sepertinya hanya ada satu yang seperti itu. Stoknya habis."
Jelas penjaga toko itu. Ia lalu kembali bertugas.
"begitu ya.."
Jawab Hye ji kecewa.
"tak usah khawatir, buku ini untukmu saja."
Yesung mengalah.
"apa? Yang benar.. terimakasih ya.."
Sahut Hye ji senang.
"apa pulang dari sini kau ada waktu?"
Tanya yesung berharap Hye ji punya waktu untuknya.
"hm… waktu? Sepertinya aku langsung pulang memangnya kenapa?"
"bagaimana kalau kita mengobrol sambil minum kopi di kafe depan?"
Ajak yesung penuh harap.
"oh.. baiklah tidak apa."
"bagus kalau begitu. Sinikan bukunya."
Yesung mengambil buku dari tangan Hye ji lalu membayarkan bon buku tersebut.
"yesung… kenapa harus dibayarkan segala?"
Tanya Hye ji canggung.
"tidak apa ini sebagai tanda pertemanan kita. Ayo jalan.."
Yesung
dan Hye ji lalu pergi ke sebuah kafe tepat di depan toko. Sesampainya
dikafe mereka duduk dan memesan 2 minuman dan makanan ringan.
"ternyata kau tidak seburuk yang aku pikirkan ya.."
Jelas hye ji
"jadi kau pikir aku ini sangat buruk ya… hm, sebenarnya hanya tampangku saja yang cute sikapku ini baik lho."
Jelas yesung pede.hye ji yang melihatnya hanya tertawa kecil
"apa ada yang lucu ya?"
Tanya yesung heran.
"apa? Tidak kok. Tapi menurutku kau memang anak baik,, kau ini anak pewaris park jeong hwa kan?"
Sahut hyo rin sok tahu
"kenapa kau bias tau?"
"siapa yang tak tahu kalian, sekarang kabar itu telah tersebar diseluruh sekolah. Bahkan dimajalah terkenal korea juga ada."
"ah.. yang benar.. sepertinya tidak seberlebihan itu."
Yesung mulai Geer.
"kau bilang kau ini tinggal bersama saudaramu?"
"hm…benar tahu bagaimana anehnya mereka.."
"bagaimana kau bisa menyesuaikan diri dengan mereka?"
"awalnya sih aku sama sekali tidak suka pada mereka. Ya.. lama-lama
aku mulai terbiasa. Untuk apa sih kita membicarakan orang-orang tak
berguna seperti mereka. Bagaimana kalau kita ganti topik pembicaraan?"
Ujar yesung yang mulai bosan dengan pembicaraan itu.
Hye ji hanya tersenyum melihat pola tingkah yesung yang lucu itu.
hari
mulai sore waktunya bagi mereka untuk pulang. setelah lama mengobrol
membuat mereka memiliki perasaan yang sama. yesung lalu pulang setelah
mengantar hye ji pulang.
***
esok paginya
disekolah, tampak chun qi sedang mengendap-endap mematai sungmin yang
sedang berjalan di alun sekolah sambil membaca buku. chun qi terus
mengikuti kemanapun sungmin pergi. sampai akhirnya tepat dibelakang
sekolah sungmin tiba-tiba menghilang dari penglihatannya dan muncul
tepat dibelakang chun qi.
"sedang apa kau disini?"
tanya sungmin sambil ikut mengintip mengikuti gerak chun qi.
"kau..."
seru chun qi kaget.
"tidak ada siapa-siapa disini.. ahh.. aku tau kau pasti sedang..."
pikir sungmin mengira-ngira.
"siapa yang mengintipmu!! aishhh menyebalkan!!"
potong chun qi yang lalu kabur begitu saja.
"memangnya aku bilang kau mengintipku?"
seru sungmin sambil menggelengkan kepalanya. ia lalu pergi meninggalkan tempat itu.
***
disamping
itu shin hae tampak sedang berduaan dengan donghae ditaman sekolah.
mereka tampak saling lirik-lirikan.entah apa yang sedang mereka
pikirkan.
"shin hae.. jika nanti aku sudah jadi orang kaya apa kau tetap bersama kami?"
"hm.. kurasa saat semua tugasku selesai aku akan kembali."
"kembali kemana?akhirat."
"bukan.. akupun layaknya seperti wnita biasa jadi.. jika tuan muda
tak membutuhkanku lagi akupun akan menjalani hidupku seperti
biasa."
"oh begitu ya... kalau aku lebih mengharapkan hidup
yang biasa. hidup di keluarga sederhana bersama seorang istri dan
2 anak lalu hidup bahagia selamanya."
khayal donghae sambil menatap ke arah langit.
"hm.. semua pun inginkan hal yang seperti itu.. tapi tuan muda hidup tak ada yang sempurna."
"kau benar..tak ada yang sempurna."
lalu tiba-tiba datang kyuhyun yang memecahkan suasana.
"sedang apa kalian?"
tanya kyuhyun yang duduk disamping donghae.
"aishh kau ini mengganggu saja!"
keluh donghae.
"tuan muda kyuhyun apa anda butuh sesuatu?"
tanya shin hae yang selalu siap siaga.
"hm.. ya ada shin hae bagaimana kalau malam ini kita kencan rahasia? aku sudah punya tempat yang bagus untuk itu."
rayu
kyuhyun yang lalu pindah posisi duduk disamping shin hae. ia duduk
santai sambil merangkul pundak shin hae dan hal ini membuat donghae
panas.
"tuan muda.. malam ini aku harus mengerjakan pekerjaan rumah. mungkin lain kali.."
tolak shin hae.
"hei anak ingusan pergi sana!"
bentak dongahe.
"ada apa denganmu ini? kau cemburu ya...hei shin hae kau ini lebih memilih siapa? aku atau dia?"
tanya kyuhyun.
"tuan muda jangan begini... sudah ya aku pergi bye-bye.."
shin hae tampak grogi iapun lalu meninggalkan donghae dan kyuhyun.
"apa? kau mau aku kurung lagi hah?"
ancam donghae yang lalu menatap sinis kyuhyun.
"hehe.. slow men!!"
ujar kyuhyun yangt kemudian pergi begitu saja.
yup
diam-diam memang donghae menuimpan perasaan pada shin hae namun
kyuhyun yang tahu hal ini justru sering sekali memanas-manasi donghae.
mau tau kelanjutan kisah cinta mereka? tunggu di part berikutnya ya..
gumawo ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar