Kamis, 21 Juni 2012

GHOST SON Part 6



Diruang perawatan, tampak chun qi yang masih belum sadarkan diri. Keadaannya yang sangat lemah ditambah lagi luka sobek di telapak kaki membuatnya harus diberikan perawatan intensif. Sedangkan sungmin setia menjaganya disamping chun qi. Ia tak tahu apa yang terjadi pada istrinya.
Sambil terus mengingat apa yang dikatan oleh dokter setelah chun qi di periksa.

***
          “keadaannya mulai memburuk begitu juga keadaan janin di kandungmnnya.”
Kata dokter Kim Jong Woon kecewa.
          “janin dikandungannya? Apa maksud dokter?”
Heran sungmin yang baru mendengar kata-kata itu.
          “iya.. istri anda tengah hamil usianya sekarang sudah jalan 4 bulan. Memangnya anda tidak tahu?”
Dokter kim makin heran dengan ketidak tahuan sungmin terhadap keadaan istrinya sendiri.
          “dia tak pernah memberitahuku tentang kehamilannya dok. Bagaimana ia bisa menyembunyikan hal ini.”
          “beberapa waktu lalu dia memeriksakan dirinya disini. Aku masih ingat betul dan dia tengah mengandung. Tapi ada keanehan dari sikapnya yang juga buat membuatku bingung.”
Jelas dokter kim.
          “apa yang aneh dok?”
Sungmin penasaran.
          “entahlah.. tapi yang jelas dia harus diberikan perhatian khusus jangan terlalu membebaninya. Mulai sekarang kau wajib mengantarnya untuk periksa kedokter minimal 2 minggu sekali.”
Saran dokter kim.
          “baiklah dok..”
Sungmin merasa bersalah sekali atas apa yang menimpa istrinya itu. Dan ia berjanji akan menjaga istrinya mulai saat ini.

***
Beberapa jam kemudian chun qi akhirnya sadar.
Ia melihat sekeliling ruangan yang asing baginya.
          “aku dimana?”
Tanyanya. Sungmin yang terus menjaganya sangat senang bahwa chun qi telah sadarkan diri.
          “apa kau baik-baik saja? Kau ada dirumah sakit sekarang.”
Kata sungmin sambil terus memegang tangan chun qi. Mendengar itu chun qi lega karena ia telah terselamatkan darikejadian menakutkan itu.
          “sayang maafkan aku yang selama ini tidak menjagamu dengan baik.. aku sangat menyesal aku ini suami yang tidak berguna.”
Kesal sungmin sambil meneteskan air matanya. Perlahan tangan chun qi menghapus air mata itu.
          “aku yang harusnya minta maaf.. aku banyak merepotkanmu.”
Kata chun qi pelan.
          “mengapa kau tidak jujur padaku kalau kau sedang mengandung.”
          “aku hanya tidak mau kau jadi repot. Lagipula aku merasa terlalu membebanimu dengan masalahku yang aneh-aneh.”
          “mulai sekarang.. aku berjanji akan terus menjagamu dan juga calon bayi kita.. jika kau mau pindah dari rumah itu. Ayoo besok juga kita pindah dari rumah itu, aku sudah menyiapkan rumah baru di tengah kota busan.”
Sungmin ingin membuat chun qi senang dengan kepindahan mereka.
          “hm.. terimakasih. Sekarang aku lelah ingin tidur..”
          “iya.. tidurlah dengan baik.”
Sungmin terus menjaga chun qi bahkan sampai seharian ini. Sungmin juga sengaja tidak memberitahukan keadaan chun qi pada keluarga mereka di SEOUL agar tidak merepotkan mereka.
***
Selama 1 hari chun qi dirawat di rumah sakit akhirnya mereka diperbolehkan  pulang. Walaupun sungmin bilang mereka akan pindah rumah tapi chun qi tak ingin pindah dari sana. Ia merasa banyak hal yang harus ia lakukan disana. Dengan berjanji tidak akan mengulangi keanehannya lagi didepan sungmin mereka kembali kerumah itu.
Malam ini tampaknya chun qi sangat rindu pada chae rin. Ia berada dikamar chae rin sambil terus memeluk boneka milik chae rin. Sungmin menghampiri chun qi dikamar chae rin. Ia duduk disamping chun qi yang terbaring diatas tempat tidur sambil memegang boneka.
          “apa kau rindu pada chae rin.”
Kata sungmin pelan.
          “hm.. aku sangat merindukannya.”
Jawab chun qi sambil memandangi boneka itu.
          “kalau begitu besok akan kujemput chae rin. Dia pasti bahagia kalau dia tahu akan punya adik.”
          “hm, aku merasa bersalah, aku tidak bisa menjadi ibu yang baik.”
Entah apa yang dipikirkan chun qi ia meneteskan air matanya.
Sungmin pun memeluknya mencoba menghilangkan beban dihati chun qi.
          “kau adalah ibu yang sangat baik. Dan akan menjadi ibu yang paling baik, yang pernah ada didunia.”
Puji sungmin. Chun qi mulai membaik.
Namun tiba-tiba telepon diruang tengah berbunyi. Sungmin pun bergegas untuk mengangkat telepon itu. Ia berharap itu adalah chae rin yang rindu akan ayah dan ibunya.

          “hallo..”
Sungmin menjawab telepon itu.
          “hallo sungmin hyung.. ini aku hyuk jae.”
Jawab seseorang dibalik telepon yang ternyata adalah hyuk jae adiknya.
          “oh hyuk jae ada apa?”
Heran sungmin mengingat ini sudah malam dan tak biasanya dia menelpon malam-malam begini.
          “Hyung chae rin masuk kerumah sakit sekarang.. bisakah kau dan istrimu keseoul sekarang juga.”
Panik hyuk jae. Betapa terkejutnya sungmin saat mendengar buah hatinya itu masuk kerumah sakit.
          “apa?  Ba baiklah aku akan kesana sekarang juga.”
Sungmin menutup telponnya terlihat sekali raut wajah kekhawatiran di wajahnya. Ia lalu memberitahu chun qi bahwa chae rin sakit. Tanpa basa-basi mereka berdua lalu berangkat menuju SEOUL.
Diperjalanan chun qi terus menangis memikirkan putrinya itu.

***
CHUNQI POV_

Ya tuhan apa yang harus kulakukan.. putriku, buah hatiku sekarang sedang dalam bahaya. Apa yang terjadi pada buah hatiku. Tuhan kumohon selamatkan dia dari marabahaya.
 Disepanjang jalan aku terus menangis tanpa peduli pada suamiku yang berusaha menenangkanku. Bahkan disepanjang perjalanan malam ini aku sama sekali tidak tidur. Kami berdua begitu khawatir pada chae rin.
Sampai pada pukul 7 pagi kami tiba di SEOUL. Kami langsung saja menuju rumah sakit dimana chae rin dirawat. Dengan keadaanku yang juga kurang baik saat ini aku berusaha agar bersikap tenang. Walaupun kakiku masih dibalut dnegan perban.
Di Ruang ICU aku melihat ayah, ibu hyuk jae dan juga eunja dengan wajah khawatir mereka aku yakin bahwa chae rin tidak baik-baik saja.
          “ibu dimana chae rinku..?”
Panikku sambil terus menangis. Begitu juga ibu yang menangis saat melihat kedatanganku. Ibu tak bicara sedikitpun.
          “dia didalam noona.”
Jawab hyuk jae mewakili ibu. Akupun berlari menjuju tempat dimana chae rin dirawat . tapi sayangnya kami tidak diijinkan masuk
          “anda tidak boleh masuk nyonya.”
Kata salah satu perawat yang menjaga.
          “suster tapi aku ini ibunya.. izinkan aku masuk!!”
Pintaku dengan nada yang sedikit memaksa. Tapi tak ada jawaban aku dan juga suamiku tidak boleh masuk.ku lihat chae rin sangat lemah ia tak sadarkan diri dan seluruh kakinya berwarna biru. Putriku hanya menutup matanya.
          “apa yang terjadi pada anakku..”
 Aku terus bertanya-tanya, dan suamiku berusaha memenangkanku,
          “tenanglah dulu sayang..”
          “aku tidak bisa diam tenang bagini. Kau tahu chae rin itu didalam dan aku hrus memeluknya.. aku ibunya”
Histerisku . kurasa tangisan kami pecah didalam rumah sakit.
Dan saat semua mulai  tenang dokter datang memanggil kami berdua untuk keruangannya
***
          “dokter apa yang sebenarnya terjadi pada putri kami?”
Tanya suamiku. Saat ini aku benar-benar tak bisa berkata apa-apa.
          “kami juga tidak tahu ini penyakit yang aneh. Secara umum tak ada jenis penyakit seperti ini tapi tanda biru di seluruh kakinya itu membuatnya tidak bergerak. Tuan putri anda saya tidak bisa menolongnya lebih baik anda pindahkan saja kerumah sakit lain yang bisa mengani penyakit ini.”
Kecewa dokter itu.
Aku sangat tercengang mendengar bahwa seorang dokter ahkan ini sudah termasuk rumah sakit besar dan mereka tidak bisa menolong chae rinku.
          “Dokter tolong selamatkan putriku berapapun akan kami bayar agar putriku selamat.”
Teriakku pada dokter itu. Tak ada kata-kata darinya ia hanya terdiam sambil tertunduk.
Kami snagat kecewa sekali..

***
AUTHOR POV_

Sungin dan chun qi tampak keluar ruangan mereka pun menghampiri keluarga mereka yang terus terjaga di luar ruang ICU.
          “ibu bagaimana ini bisa terjadi.. eunja bisa kau jelaskan ini padaku..”
Mohon chun qi yang ingin tahu bagaimana kejadian ini bisa terjadi.
          “Onnie.. aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi. Awalnya ia bermain seperti biasanya sampai akhirnya semalam ia terus menangis, seluruh badannya dingin dan dikakinya mulai ada tanda kebiruan lalu chae rin tidak sadarkan diri. “
Jelas Eunja .
          “lalu bagaimana hasil pemeriksaan dokter?”
Tanya ayah.
          “mereka tidak bisa membantu kita. Sekarang juga kita bawa chae rin ke BUSAN. Di rumah sakit sana ada seorang dokter yang mungkin bisa membantu kita.”
Jawab sungmin. Kini mereka hanya bisa berharap chae rin bisa semuh kembali. Dan malam ini juga setelah mengurus surat kapindahan chae rin dibawa ke rumah sakit di busan dibantu oleh pihak rumah sakit untuk membawa chae rin dengan mobil Khusus.

***
Setibanya mereka di BUSAN, chae rin lalu diberi perawatan di ruang yang lebih intensif. Dibantu oleh Dokter Kim Jeong woon dan juga istrinya yang juga seorang dokter khusus anak Ha kyung.
Chun qi tampak pasrah saja melihat putrinya diperiksa oleh beberapa dokter hebat. Ini tampak serius sepertinya ini bukan penyakit yang biasa saja. Setelah pemeriksaan selesai, dokter Ha Kyung mewakili untuk bicara dengan chun qi dan juga sungmin.
          “ini penyakit yang aneh memang..”
Kata dokter ha kyung serius.
          “apa yang anda maksud aneh dokter tolong berikan penjelasan.”
Tanya chun qi.
          “secara garis besar penyakit ini tidak ada dalam dunia kedokteran. Anak anda hanya tidak bisa apa-apa. Dan saat ini dia hanya tertidur untuk waktu yang tidak biasa. Warna biru dikakinya itu menandakan kalau peredaran darah yang tidak stabil . dan untuk mengetahui lebih jelas kami butuh penelitian lebih lanjut. Nyonya berdoalah semoga putri anda baik baik saja.”
          “dok seberapa besar kemungkinan putri kami bisa sembuh?”
Tanya sungmin.
          “hanya 50 persen saja..”
Jawab Dokter Ha Kyung sedih.
          “tidak mungkin..”
Tangisan chun qi kembali pecah diruangan itu.

**
3 hari berlalu tak ada tanda-tanda kesembuhan bagi Chae Rin. Chun qi terus melihat putrinya ia tidak pulang kerumah sejak kedatangan mereka kesana. Ibu yang keadaannya mulai sakit pun sengaja dibawa pulang bersama ayah yang harus mengurus keadaan perusahaan. Disana hanya ada sungmin, hyuk jae, eunja dan juga chun qi. Yang menungui.
Chun qi sedikit terobati setelah kedatangan Kyuhyun adiknya.
          “Kyu,,”
Chun qi menangis dipelukan kyu saat ini.
          “turut perihatin dengan keadaan chae rin.”
Kata kyuhyun sedih.
          “terimakasih kau sudah mau datang kyu.”
Ucap sungmin yang meihat kedatangan kyu.
          “sudah seharusnya aku membantu kalian menjaga chae rin disini.”
          “oh iya kyu maukah kau menunggu chae rin bersama chun qi disini? mengurus beberapa urusan yang belum selesai dikantor.”
Sungmin tampak menyesal tiodak bisa menjaga chae rin.
          “baiklah hyung.. aku akan membantu sebisaku. Oh iya hyuk jae hyung kau juga boleh  kembali keseoul bersama istrimu. “
Kata kyuhyun yang melihat keadaan mereka tidak membaik.
          “aku akan tetap disini menemani onnie. “
Seru eunja yang tetap ingin disana. Tapi hyuk jae sepertinya juga harus mengurus urusn kantornya yang masih menumpuk.
          “baiklah aku akan kembali keseoul. Jika kalian ada apa-apa jangan lupa kabari aku ya.”
Pamit eunhyuk.
          “baiklah.. sayang hati-hati ya..”
Kata eunja.
Hyuk jae dan sungmin pergi dari rumah sakit. Hanya chun qi , eunja dan juga kyu yang menjaga disana.
          “onnie aku akan membalikan kalian makanan kalian pasti lapar.”
Perhatian eunja. Sejak 3 hari mereka memang tidak makan dengan teratur.
          “biar aku saja noona, kau tunggu disini saja bersama chun qi noona.”
Kyuhyun menawarkan diri.
          “baiklah..”
Eunja tetap disana dan kyu pergi menuju kantin rumah sakit untuk membeli beberapa makanan.
          “Onnie, aku ketoilet sebentar ya kau tidak apa kan sendirian disini?”
Pamit eunja yang ingin buang air kecil.
          “hm.. baiklah eunja maaf merepotkanmu.”
Chun qi merasa tidak enak.
          “tidak apa-apa onnie. Baiklah sebentar aku akan kembali.”
Eunja lalu pergi. Hanya tinggal chun qi sendiri yang menunggui didepan ruang ICU. Terkadang ia terus melihat chae rin yang masih menutup matanya dengan berbagai peralatan yang dipasang diruangan itu.
          “chae rin.. bangunlah nak omma disini .”
Kata chun qi sambil menangis. Tiba-tiba datang seorang wanita berdiri disamping chun qi.
          “dia akan dibawa pergi..”
Seru wanita itu. Chun qi menoleh ke arah wanita itu dan ia mengenal wanita itu. Ia adalah paranormal yang sering chun qi datangi.
          “kau paranormal itu..”
Terkejut chun qi.
          “hm.. aku kan sudah bilang agar kalian berhati-hati, sekarang inilah akibatnya.”
Ketus paranormal itu.
          “apa yang terjadi pada anakku…tolonglah aku, apa yang harus aku lakukan sekarang?”
Chun qi berharap ia bisa membantu.
          “ dia akan dibawa pergi. Oleh temannya itu.”
          “teman.. yang kau maksud bongki.”
          “aku kan sudah pernah bilang agar kau melarangnya untuk bermain dengan setan kecil itu. Sekarang setan kecil itu mulai beraksi.”
          “mengapa dia mau membawa anakku ..”
          “dia butuh teman. Apa kau sudah tahu apa cerita dibalik rumah itu.”
          “aku tahu rumah itu menyimpan banyak rahasia yang belum aku ketahui apa penyebab semua keluarga mati disana.”
          “jika kau ingin menyelamatkan anakmu, ada satu cara dan itu tergantung dari dirimu sendiri.”
          “tolong beritahu aku bagaimana caranya.”
Mohon chun qi.
          “malam ini adalah bulan purnama dan malam ini juga akan kuberitahu bagaimana caranya kau bisa menembus dunia mereka dan mencari tahu semuanya..”
Kata paranormal itu. Iapun menjelaskan bagaimana saja cara agar chun qi bisa menyelamatkan putrinya.

bagaimana perjuangan chun qi selanjutnya? Apakah dia bisa menolong putrinya sendiri?

to be continue_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar