2 Hari Kemudian
Kyuhyun tampak sedang menunggu
seseorang di stasiun kereta. Entah siapa yang ia tunggu yang jelas
hatinya tampak sekali berdebar-debar tak tahu apa yang akan terjadi
setelah ini.
Setengah jam menunggu akhirnya sebuah kereta tiba
dari ilsan menuju stasiun Seoul. Iapun berdiri dari duduknya dan mulai
mencari seseorang yang ia tunggu. Dan benar saja semenit kemudian
seorang wanita dengan baju berwarna biru serta syal dan juga rambut
panjang terurai sangat cantik. Membuat Kyuhyun terpana saat menatapnya.
Wanita itu melihat kearah kyuhyun dan menghampirinya sambil tersenyum
kearah kyuhyun.ialah ji hye
Sebenarnya tujuannya datang keseoul
adalah demi mengurus keuangan dan juga tunjangan bagi anak-anak panti
asuhannya oleh pemerintah korea selatan diseoul. Dan selagi dia berada
diseoul pikirnya akan lebih menyenangkan jika dia menemui orang-orang
yang sangat ia rindukan.
“Apa kau lama menunggu?”
Tanya wanita itu.
“apa? Ah tidak aku baru saja tiba.”
Jawab kyuhyun tampak grogi.
“bagaimana kabarmu.. senang bisa bertemu kembali.”
Kata wanita itu sambil menjabat tangan kyuhyun lembut.
“aku baik-baik saja. Kau ternyata banyak berubah ya.”
Sahut
kyuhyun . sejenak kedua pasang mata saling menatap tak ada lagi yang
bisa dikatakan kyuhyun hanya salah tingkah saja. Ya Ji Hye wanita yang 5
tahun lalu ia antar ke stasiun menuju kepergiannya ke ilsan kini telah
kembali lagi.
Walaupun hanya sementara tapi itu cukup untuk melepaskan kerinduannya .
“ayoo kita berangkat..”
Ajak kyuhyun sambil membantu membawakan barang-barang Ji Hye.
Merekapun pergi meninggalkan stasiun menuju apartement kyuhyun.
Karena
ini akan menjadi kejutan untuk eun hye bahwa kakaknya telah datang.
Untuk Sementara sebelum ia mendapatkan tempat penginapan ia bertamu ke
apartement kyuhyun untuk istirahat sejenak.
***
Setibanya diapartement kyuhyun yang mewah itu . kyuhyun mempersilahkan ji hye duduk.
“apa kau tinggal sendiri disini?”
Tanya ji hye.
“tentu saja. Itu lebih mengasyikan dibanding harus tinggal bersama yang lain. Bagaimana ilsan?”
Kata kyuhyun sambil sibuk membuatkan minuman di dapur bersihnya.
“tak ada yang berbeda.. dan seperti biasa aku mengurus anak-anak panti asuhan .”
“ini silahkan diminum.”
Tawar kyuhyun sambil menyuguhkan segelas teh untuk ji hye.
“terimakasih..oh iya bagaimana kabar semuanya, ji hye dan juga sungmin oppa.”
Tanya ji hye.
“ya mereka baik-baik saja. Mungkin, aku jarang sekali bertemu mereka
hanya jika aku ingin menengok dan bermain dengan Min Ah kecil.”
“oh iya min ah putri kecil itu, aku belum pernah melihat seperti apa dia sekarang.”
“apa kau ingin menemui mereka?”
“hm.. sepertinya setelah aku mendapatkan penginapanku.”
“oh iya, penginapanmu sudah kuatur setidaknya selama satu minggu kau
diseoul dan aku pastikan kau tidak akan kelaparan disini.”
“ha..ha..ha kau ini.. lalu apakah aku bisa kepenginapan itu sekarang?”
“tentu setelah kau cicipi masakan yang telah aku siapkan untukmu. Ayo kita makan.”
Ajak
kyuhyun yang telah menyiapkan makanan yang lumayan menggiurkan dan
membuat siapa saja akan semakin lapar setelah melihatnya. Makanan itu
telah tertata dimeja makan . ji hye dan kyuhyun tak membuang waktu
mereka untuk berlama-lama mengangguri makanan itu.
“apa kau yang memasaknya? Sejak kapan kau bisa melakukan ini?”
Kagum ji hye.
“sejak aku hidup mandiri. Ayo silahkan dimakan.”
Mereka
akhirnya menyantap makanan itu dan selesai itu mereka pergi
kepenginapan Ji Hye yang telah dipesan oleh kyuhyun sebelumnya.
***
Malam
ini sungmin tampak kecewa sekali karena didapatinya Eun Hye istrinya
itu belum juga pulang . sedangkan jam telah menunjukkan pukul 10 malam
waktu korea selatan. Ia menunggu di ruangan pribadinya dengan wajah yang
tampak sekali raut kebosanan didalamnya.
Setelah kejadian min ah
yang datang sendirian kekantornya sekarang, eun hye sering pulang larut
malam. Kelakuannya membuat sungmin kehilangan kesabaran. Sambil menunggu
sungminpun meminum wine favoritnya. Karena malam ini juga sangat
dingin. Sedikit wine bisa menghangatkan tubuhnya, juga menenangkan
pikiranya
Setengah jam berlalu tibalah eun hye diruangan itu, bermaksud menyapa sang suami bahwa ia telah kembali.
“sayang kau belum tidur?”
Tanya
eun hye dengan santainya. Ia memeluk suaminya dan mengecup bibirya
sekilas. Ia langsung pergi begitu saja namun tangan sungmin menahannya
untuk pergi.
“kemana kau seharian ini?”
Tanya sungmin dengan nada datar.
“aku bekerja.”
Jawab eun hye enteng.
“apa yang kau kerjakan seharian ini?”
Sungmin kembali bertanya kali ini pegangan tangannya sangat kuat membuat eun hye tak nyaman.
“ada apa denganmu? Mengapa kau begini tak biasanya.”
Heran eun hye.
“kali ini aku sudah cukup bersabar dengan kelakuanmu itu. Sebenarnya apa sih yang kau pikirkan selama ini!!”
Ketus sungmin.
“apa yang kupikirkan? Kau tidak tahu seharian ini aku begitu lelah
mengurus bisnis dibutik. Sudahlah jangan bahas ini sekarang aku sangat
lelah..”
Eun hye melepaskan tangan sungmin dan kembali hendak pergi. Namun sungmin tetap menahannya pergi.
“Eun Hye hargai aku! aku ini suamimu!! “
“lalu kau mau apa lagi? Ingin mendengar penjelasan apa?”
“kemana kau seharian?”
“baiklah.. aku ada sebuah janji dengan para relasi dan juga sangat
sibuk mengontrol beberapa butik . apa itu sudah mewakili.”
“eun hye, bukan itu yang aku mau darimu.. kau tahu min ah kemarin
datang kekantorku seorang diri . itu semua akibat kelalaianmu mengurus
anak!”
“aku tahu itu dan tentu saja itu semua kesalahan seo ahjumma yang lalai menjaga min ah.. mengapa kau salahkan aku!”
“kau ini ibunya jelas kau harus membarikan perhatian lebih padanya.
Bukan seperti ini caranya menjadi seorang istri yang baik.”
“lalu kau mau aku bagaimana diam dirumah seorang diri mengurus
rumah,memasak dan mengurus anak lalu menunggu kau pulang kerja begitu..
apa seorang istri harus melakukan itu! Sayang banyak sekali hal yang
harus aku kerjakan selain mengerjakan hal yang tidak penting begitu. “
Mendengar
eun hye bicara begitu refleks sungmin menamparnya . berusaha agar eun
hye tak berkata apa-apa yang lebih menyakitkan hati sungmin.
“cukup!!! Jika kau seperti ini lagi berhentilah menjadi istriku!”
Kata sungmin sebelum ia meninggalkan eun hye diruangan itu. Eun hye mulai marah dan berteriak.
“kau mau menceraikanku!!! Ceraikan saja aku!! Kau memang tak mengerti
bagaimana perasaanku bagaimana kau bisa bicara begitu padaku !”
Teriak eun hye ia juga mulai menangis saat sungmin tak peduli dengan kata-katanya dan meninggalkannya disana.
“PRAKKKK”
Eun hye melemparkan apa saja yang ada diruangan itu ia mengamuk sejadi-jadinya.
“aku benci kau!! Sungmin..”
teriak eun hye pada sungmin saat sungmin sudah tak ada lagi diruangan itu.
***
Esok paginya..
Ji
Hye sedang membuat secangkir teh dan juga sarapan pagi untuknya sendiri
di penginapan. Namun suasana yang begitu tenang pagi ini tiba-tiba
pecah saat didengarnya suara bell pintu dari luar menandakan seseorang
diluar sana sedang menunggunya membukakan pintu.
Ji hyepun bergegas membukakan pintu itu dan seseorang tiba-tiba memeluknya dan menangis dipelukannya itu.
“Ji Hye Onnie..”
Tangis orang yang ternyata adiknya sendiri Eun Hye.
“eun hye kau bagaimana tahu aku ada disini?”
“kyuhyun yang memberitahukannya padaku.. onnie aku sangat merindukanmu.”
Isak
tangis eun hye membuat ji hye heran ada apa sebenarnya terlebih lagi
kedatangan eun hye dengan membawa serta beberapa barang-barang berisi
pakaiannya .
Ji hye menuntun eun hye duduk disofa.
“apa kau ada masalah? Mengapa kau menangis?”
Tanya ji hye.
“Onnie aku sungguh tidak tahan lagi. Sungmin oppa dia selalu tak percaya padaku.”
Jelas eun hye . semua itu tak mewakilinya pertanyan ji hye.
“kau bertengkar dengannya?”
“hm.. semalam ia berani menamparkau onnie. Hanya lantaran aku terlambat
pulang karena sibuk mengurus beberapa bisnis butikku.”
“sudahlah jangan menangis lagi, semua ini ada hikmahnya.”
“sepertinya dia sudah tidak mencintai aku lagi onnie mungkin kami akan bercerai.”
“itu tidak boleh terjadi.. kau masih bisa mempertahankan keutuhan rumah tanggamu itu kan.”
“ini butuh waktu onnie.. bisakah aku menginap disini untuk beberapa hari .”
“bagaimana dengan putrimu min ah.”
“biarkan saja.. biar sungmin oppa tahu bagaimana jadinya jika tidak ada aku disana.”
“kau tidak boleh begitu padanya min ah masih kecil dia pasti merindukan ibunya.”
“onnie kumohon hanya untuk beberapa hari aku hanya ingin sendirian saat ini.”
“hm.. baiklah tapi jika kau sudah baikan segera kembali dan selesaikan masalahmu baik-baik padanya mengerti?”
“ya aku mengerti..”
Eun hye sudah mulai meredam emosinya saat ini.
***
Setelah
ji hye rasa eun hye bisa tenang ia pun meninggalkan eun hye di
penginapan . ada beberapa urusan panti asuhan yang harus ia urus
dikantor pemerintah.
Beberap pesan masuk datang melalui ponselnya .
Kyuhyun : Ji hye apa kau mau makan siang bersamaku ?
Ji Hye : maaf kyu hari ini aku sibuk sekali lain kali saja ya .
Kyuhyun : baiklah sampai jumpa lain kali pada acara makan siang bersama kita ^_^
Ji Hye : kau terlalu berlebihan..
Ji hye mengakhiri pesan singkatnya itu.
Siang
ini selesai mengurus beberapa urusannya iapun pergi kerumah kediaman
sungmin dan Eun hye walaupun eun hye kini ada dipenginapannya, ia hanya
ingin tahu bagaimana kabar keponakan kecilnya itu dan juga sungmin,
butuh beberapa nyali dihatinya untuk bisa bertemu pada sungmin namun
siang ini ia harap tidak bertemu dengan sungmin.
Seorang
pelayan membukakannya pintu . rumah yang begitu megah membuatnya iri
pada eun hye . mengingat mendapatkan orang sebaik sungmin dan juga cinta
dari sungmin sangatlah sulit.
“Omma..”
Teriak
seorang putri kecil Min Ah dari kejauhan. Dia pikir ji hye adalah
ibunya. Karena kemiripan wajah mereka. Bahkan min ah tidak tahu kalau
dia memiliki seorang Bibi .
“apa kau min ah kecil?”
Tanya ji hye sambil tersenyum.
“omma tidak ingat aku?”
Heran Min Ah.
“haaha tentu saja min ah cantik .. aku bukan ibumu tapi aku ini bibimu..”
Ji
hye menggendong dan menciumi min ah yang memasang tampang aegyonya.
Sesaat ia terdiam setelah melihat seorang sungmin berdiri dihadapannya.
“Kau..”
Sungmin terheran-heran. Entah ia juga tak bisa membedakan mana ji hye dan mana istrinya.
“aku Ji Hye, apa kabarmu sungmin oppa..”
“oh ji hye senang melihatmu kembali.. setelah lama kau tak kembali.. aku baik-baik saja.. ayo silahkan masuk.”
Ji
hye pun masuk kedalam rumah dan duduk di ruang tamu. Dengan min ah
yang tak dilepasnya sedari tadi. Ji hye memang sangat menyukai anak
kecil , namun min ah hanya diam heran saat melihat ji hye yang selalu
tersenyum kearahnya.
“Min Ah kenapa kau diam saja?”
Heran sungmin. Setelah ji hye melepaskan min ah nmenghampiri ayahnya dan duduk dipangkuan ayahnya itu.
“apa itu bukan omma?”
Tanya min ah polos.
“min ah ini bibimu, kakak kembar omma Namanya Ji Hye omma.”
“tadi dia menganggapku ibunya ,dia itu sangat lucu.”
“ya dia sangat merindukan ibunya .”
“oh iya aku kesini hanya ingin menengok min ah dan juga ingin
memberitahu bahwa eun hye ada dipenginapanku sekarang.”
Jelas ji hye.
“benarkah.. syukurlah dia tidak jauh-jauh.”
Lega sungmin. Sesaat pelayan rumah datang dan menyajikan minuman juga makanan kecil.
“silahkan diminum..”
Tawar sungmin.
“terimakasih.. hm tadinya aku kseoul karena ingin mengurus pekerjaanku .
ya sekalian saja aku mampir dan melihat keadaan kalian tapi tiba-tiba
eun hye datang ketempatku . sepertinya ada banyak masalah “
Jelas ji hye ia juga bermaksud ingin tahu ada apa sebenarnya yang menimpa sungmin dan eun hye.
Saat itu juga sungmin menceritakan beberapa hal yang membuatnya kehilangan kesabaran.
***
Diapartement
Eun hye tampak bersantai-santai. Karena ada beberapa barang yang
berserakan ia pun merapikannya sedikit. Namun,sebuah meja mengalihkan
perhatiannya. Bukan mejanya tapi apa yang ada diatas meja. Itu adalah
sebuah buku harian yang membuat eun hye tertarik akan membacanya. Eun
hye memang selalu ingin tahu apapun termasuk rahasia kakaknya karena
mereka jarang sekali saling bercerita. Dulu saat mereka masih tinggal
bersama ji hye selalu sibuk bekerja. tak ada waktu bersamanya.
Dibukanya buku diary itu dan dibacanya lembar demi lembar.
Januari 1992_
Diary,
hari ini adalah tepat ditanggal 1 kau tahu hari apa itu, itu adalah
hari ulang tahun sungmin oppa. Apa yang harus aku berikan padanya?
Setiap aku mendekatinya aku sangat gugup diary, aku takut dia tak
menyukai pemberian dariku.
Februari 1992_
Diary,
hari ini adalah hari valentine. Kupikir satu-satu yang kuharapkan adalah
bisa mendapatkan coklat dari sungmin oppa.. tapi sepertinya itu sia-sia
saja, diary aku sedih dan kecewa karena sungmin oppa sepertinya hanya
menyukai eun hye..
September 1992_
Diary, semakin
lama mereka semakin dekat saja.. aku tak punya harapan sepertinya, tapi
aku harus semangat pasti ada harapan jika aku terus menunggu sungmin
oppa.
Desember 1992_
Natal tiba tapi dia telah
pergi.. sungmin oppa pergi jauh sekali . diary entah harus menunggu
berapa lama lagi saat aku bilang aku menyukainya..
Januari 1993_
Diary,,
saat ini eun hye memintaku untuk menjadi dia . membalas beberapa email
dari sungmin oppa diluar negri. Aku merasa sangat dekat saat ini ketika
aku bersamanya . kami saling berbagi cerita dan juga kesukaan. Aku
sangat senang sekali menjadi eun hye saat ini. .
Maret 2007_
Diary
sungmin oppa akhirnya kembali. Aku sangat senang melihat wajahnya yang
semakin tampan dan dewasa. Ia banyak berubah. Namun kupikir dia
mngenalku saat ini . ternyata dia lebih mengenal eun hye. Entah
bagaimana rasanya hati ini saat melihat mereka bermesraan didepanku..
aku sedih, sangat sedih.
Bagaimana caranya agar sungmin oppa tahu
perasaanku padanya sampai aku menunggunya begitu lama sekali. Kau tahu
terlebih sakit hati ini saat melihat eun hye mengabaikan sungmin oppa
yang kurasa snagat mencintainya eun hye memang wanita yang beruntung.
April 2007
Hari
ini entah mengapa hatiku sangat sakit. Bahkan sakitnya hati ini sangat
dalam sehingga aku tak bisa kembali menyembuhkan hati ini. Apa yang aku
pikirkan.. seakan aku tidak rela melepaskan sungmin oppa untuk adikku
sendiri..
Aku ingat dimana masa-masaku saling bertukar pesan email
dengan sungmin oppa. Kami bercerita tertawa dan saling berbagi
kesibukan bersama. Walaupun aku tahu aku berperan sebagai Eun Hye . aku
benar-benar kurang ajar.. sebagai kakak aku ini adalah kakak yang paling
jahat. Andai eun hye tahu bahwa aku sangat mencintai sungmin apakah dia
akan melepaskan sungmin oppa padaku..
Diary… kumohon apakah ini hanya derita atau dilema.. aku butuh jawaban hati ini bagaimana aku seharusnya menyikapi semua ini..
Setelah
membaca semuanya eun hye menutup buku itu dan menangis. Ia tak tahu
bagaimana bisa ia tak memperhatikan perasaan kakaknya sendiri. Ia tak
percaya akan semua itu sehingga ia sangat egois menyia-nyiakan sungmin
oppa dan juga cinta ji hye pada sungmin oppa telah terkorbankan deminya.
Eun hye terduduk lemas dilantai sambil memegang buku diary itu.
Bagaimana
sikap eun hye pada ji hye selanjutnya? Saat ia tahu ji hye mencintai
sungmin jauh sebelum eun hye menyukai sungmin dan mengabaikannya seperti
sekarang ini..
Tunggu besok ya ^_^
RCL Don’t be silence reader okeh …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar