Satu minggu peringatan kematian eun hye. (ji hye) masih belum menerima kenyataanya itu. Sampai
akhirnya ayah dan ibu sungmin datang kerumah mereka untuk menengok
keadaan menantunya itu. Orang tua sungmin selama ini tinggal di amerika.
Sehingga ia tidak tahu apa yang terjadi pada anak menantunya.
“eun hye kau baik-baik saja kan..?”
Khawatir ibu pada ji hye yang ia anggap eun hye.
“hm.. aku baik-baik saja ibu.. terimakasih kau sudah datang jauh-jauh kesini..”
Jawab (ji hye)
“kami
sangat khawatir pada kalian disini. Maaf kami tidak hadir pada upacara
penguburan ji hye. Kami turut berduka cita atas kepergianya.”
Sahut ayah menyesal. Mereka memang sudah kenal baik dengan ji hye sejak mereka masih kecil.
“kedatangan kalian kesini pun sudah mewakilinya. ayah , ibu.. “
“dan kami sangat bersyukur kau tidak apa-apa dalam kejadian ini eun hye..”
Seru ibu.
Dikala itu sungmin yang juga berada diruang tamu hanya menatap kesedihan (Ji Hye).
***
Hari
demi haripun berlalu, kini sungmin merasa dirinya begitu mencintai
istrinya dari awal. Setiap mereka bertemu dirumah sungmin tampak
canggung pada istrinya sendiri. Hal ini karena perubahan sikap istrinya
yang ia bahkan belum tahu siapa sebenarnya wanita yang ia anggap
istrinya itu.
Sudah 1 bulan Ji Hye menjadi seorang
eun hye. Ia selalu bersama min ah. Cukup sulit untuknya menjadi seorang
istri dari sungmin. Ia begitu mencintai sungmin tapi cintanya hanya
ditunjukkan melewati perhatian saja . (ji hye) selalu membuatkan sarapan
, dan juga makanan untuk sungmin. Tidak lupa ia selalu menunggu sungmin
pulang kekantor dan menemaninya makan malam. Sebagai seorang sungmin
tentu ia juga merasa sangat bahagia dan dihormati sebagai suami. Namun
hal yang sempat membuatnya curiga adalah (ji hye) selalu beralasan jika
sungmin mengajaknya untuk berhubungan layaknya suami istri.
Namun
malam ini, sungmin tampak sedang bersantai sambil menikmati wine
kesukaannya di kursi teras depan kamar tepat dibawah sinar bulan. Hanya
sinar bulan yang menerangi rungan itu. Setelah (Ji Hye) berhasil membuat
min ah tidur dikamaranya, (Ji hye) pun datang kekamarnya bersama
sungmin. Dan didapatinya sebuah kamar yang gelap disana. Ia lihat pintu
menuju teras luar kamar terbuka lebar, disanalah sungmin duduk sambil
menikmati segelas wine.
“kenapa gelap sekali.. kupikir malam ini kau sudah tidur oppa..”
Heran (ji hye) yang menghampiri sungmin dan duduk disamping sungmin.
“aku hanya ingin menikmati sinar bulan. Kau tahu hari ini bulannya begitu cerah. Dan kau tahu hari apa ini?”
Tanya sungmin sambil menikmati winenya.
“memangnya hari apa?”
Tanya (ji hye) polos.
“hari ini hari peringatan ulang tahun pernikahan kita yang ke 6 tahun.. bahkan kau melupakannya.”
Kecewa sungmin. (ji hye) bahkan tak tahu akan itu. Ia merasa bersalah dengan sungmin dan hanya berpura-pura tahu.
“oh iya,, aku hampir lupa, maaf oppa. Hm.. selamat hari jadi pernikahan kita ya..”
Jawabnya singkat.
“hanya itu?”
Kecewa sungmin.
“memangnya aku harus apa?”
“lupakanlah.. “
Sungmin menuangkan segelas wine untuk (ji hye)
Namun (ji hye )tampak ragu karena ia tak pernah minum sebelumnya berbeda dengan eun hye yang merupakan peminum berat.
“yang
terpenting aku ingin selalu bersamamu.. terimakasih sudah menjadi istri
sekaligus ibu yang baik. Sekarang aku merasa sangat mencintaimu. Bahkan
rasa ini timbul seperti saat pertama kita bertemu sejak kecil..
perasaan ini sama seperti saat kita bertukar email waktu aku masih
diamerika dulu.”
Kata sungmin mengenang masa lalunya.
Kata-kata itu membuat (ji hye) terdiam.
“Oppa tidakkah kau tahu siapa orang dibalik email itu.. itu aku oppa itu aku Ji Hye..”
Kata (ji hye) dalam hati.
“kenapa kau tidak minum? Bukankah kau sangat menyukai wine ini.”
Heran sungmin yang masih melihat wine itu masih penuh digelasnya.
“oh tentu saja aku sangat menyukai ini..”
Perlahan
ji hye meminum wine yang baru pertama kalinya ia minum. Dirasakan
minuman itu begitu aneh ditenggorokannya. Bahkan ia langsung menenggak
habis wine itu. Dia tak tahu bagaimana caranya minum dengan baik.
Sedangkan sungmin hanya melihatnya lucu.
“kenapa oppa melihatku begitu..”
(ji hye) merasa malu.
“aku hanya merasa kau begitu cantik malam ini.. aku sangat mencintaimu, apa kau juga mencintaiku?”
Tanya sungmin perlahan ia mendekatkan wajahnya ke wajah (ji hye)
“aku mencintaimu oppa.. lebih dari apapun.”
Kata
(ji hye) pelan. Semakin ia rasakan hembusan nafas sungmin. Ia merasakan
jantungnya berdetak dengan keras. Bahkan ia merasa telah merebut
sungmin dari eun hye. Namun malam ini ia sangat merasa pusing
dikepalanya, ini akibat dari wine yang ia minum. Tanpa sungmin perlahan
mencium bibir (ji hye) merasakan apa yang sering ia rasakan dengan
istrinya itu. Namun kali ini berbeda ciumannya itu ia rasa baru pertama
kali ia lakukan bersama wanita yang amat ia cintai. Dan ciuman cinta itu
baru pertama kali dirasakan oleh (ji hye) tanpa sadar (ji hye) membalas
perlakuan sungmin padanya. Dan lebih dari itu malam ini dibawah alam
sadar (Ji Hye) melakukan hubungan itu bersama sungmin.
Malam yang tidak seharusnya terjadi… malam yang seharusnya untuk eun hye bukan untuk ji hye.
***
POV JI HYE_
Pagi
ini aku membuka mataku. Aku merasa semalam aku sedang mimpi indah andai
saja mimpi itu terulang lagi kau tak akan terbangun bahkan untuk
selamanya. Kulihat wajah sungmin oppa yang masih terlelap snagat manis.
Namun kurasakan wajahnya begitu dekat dengan wajahku sehingga aku bisa
merasakan nafasnya itu. Kupikir ini masih mimpi kami tertidur dnegan
posisi sedekat ini. Biasanya setelah sungmin oppa tidur lelap aku lalu
pindah kekamar min ah dan tidur disana. Tapi semalaman aku hanya merasa
mimpi indah. Saat aku mulai menyadarkan pikiranku betapa terkejutnya
aku.
Ini bukan mimpi sungmin
oppa memang benar tertidur dihadapanku saat ini dan ia memelukku. Kami
tertutupi selimut yang tebal saat aku hendak bangun aku tersadar bahwa aklu tidak berbusana sehelaipun. Bahkan sungmin oppa juga.. apa yang kulakukan semalam?
Aku
sungguh tak percaya. ini tidak boleh terjadi aku tak berhak melakukan
hubungan ini.. aku tidak percaya sungguh tidak percaya. Perlahan aku
turun dari tempat tidur tanpa membangunkan sungmin oppa. Lalu dengan
segera aku kekamar mandi.
“apa
yang terjadi padaku.. eun hye maafkan aku .. maafkan aku.. ini tidak
seharusnya terjadi, ini tidak boleh terjadi aku bersalah ya tuhan…”
Lirihku dikamar mandi aku terus menangis disana dengan air shower yang mengguyur tubuhku.
Aku merasa tidak pantas menjadi seorang kakak. Aku ingin keluar dari sini dan menyudahi peran sebagai eun hye..
Kepergian eun hye membuatku terjepit. Hidupku serba salah. Aku membohongi semua orang aku adalah wanita biadab.
Apa yang telah kau rencanakan padaku tuhan.
***
Sungmin
merasa sangat bahagia pagi ini. Setelah ia bangun dan mandi serta
dengan pakaian kantor yang membuatnya gagah dan tampan sepanjang hari.
Ia melihat (ji hye) tengah sibuk menata sarapan diatas meja dibantu
dengan beberapa pelayan dan min ah yang duduk tenang di kursi.
Sungminpun memeluk (ji hye) dari belakang. Serontak membuat (ji hye) kaget dan melepaskan pelukan sungmin.
“oppa..”
Kaget (ji hye)
“kenapa? Aku biasa melakukan ini bukan..”
Manja sungmin.
“hanya saja . kau tahu disini banyak orang.”
Elak (ji hye). Karena kejadian semalam ia jadi begitu menghindar dari sungmin.
“baiklah aku mengaku salah. Kalau begitu bagaimana kalau aku memeluk putri kecilku saja..”
Sungmin menghampiri min ah dan menggelitiki min ah hingga ia tertawa kegelian.
“appa.. hari ini appa dan omma berteman baik.”
Kata min ah senang.
“tentu saja.. kita harus berteman baik karena musuhan itu tidak baik.. bagaimana kabarmu pagi ini tuan putri min ah.”
Tanya sungmin yang memangku dan mencium min ah.
“aku baik..appa.. hari ini omma mau mangantarku kesekolah baru.”
Senang min ah.
“ sekolah baru? Sayang apa min ah akan mendaftar sekolah hari ini?”
Tanya sungmin pada (ji hye)
“tentu saja.. bagaimana bisa kau melupakannya oppa?”
Heran (ji hye)
“ya selama ini aku cemburu karena kedekatan kalian ibu dan anak. Jadi aku tidak memperhatikan min ah.”
Ledek sungmin.
“appa cemburu padaku..”
Sahut min ah lucu.
“haha tentu saja appa sangat cemburu. Karena kalian melupakan appa disini.”
“aku sangat mencintai appa kok..”
Min ah mencium pipi ayahnya itu.
“sudahlah berhenti bersikap sok romantis. Sekarang ayo kita makan .”
Potong (ji hye) ia duduk diantara min ah dan sungmin dan membantu menyuapi min ah.
Selesai sarapan sungmin berangkat kekantornya dan (ji hye) merapikan min ah kecil dan bersiap kesekolah baru min ah.
***
Hari
semakin siang, kyuhyun selesai menjalani mentornya siang ini, dan
bergegas akan pulang. Namun diperjalanan ia dicegah oleh seorang wanita
yang tidak lain adalah mahasiswa tempat ia mengajar. Dengan membawa
sekotak kue untuk kyuhyun.
“oppa.. apa kabarmu.”
Sapa wanita itu sok akrab.
“Hae rin bisakah kau bersikap lebih sopan sedikit selama masih dilingkungan kampus.”
Komentar kyuhyun. Wanita bernama Han Hae Rin selalu mengejar-ngejar kyuhyun namun perilakunya kali ini seakan tak menganggap kyuhyun sebagai seorang dosennya.
“oppa.. maaf, aku hanya datang untuk memastikan kau baik-baik saja, karena akhir-akhir ini kau sangat berubah.. “
“Tak ada yang berubah aku memang seperti ini.”
Jawab kyuhyun datar.
“oppa berhenti bersikap begitu padaku.”
“
Hae Rin maaf jangan kau menganggap lebih diriku. Aku disini hanya
sebagai pengajar saja kumohon kau mengerti bahwa diantara kita ada
jarak.”
“oppa aku tahu itu tapi aku tidak bisa..”
Kecewa
Hae Rin. Tiba-tiba saja handphone kyuhyun berbunyi seseorang
menelponnya dan tampak nama sungmin dibalik layar handphonenya segera ia
mengangkat panggilan itu.
“ya hyung ada apa?”
jawab kyuhyun.
“kyuhyun apa kau masih dikampus siang ini?”
Tanya sungmin dibalik telepon.
“tentu saja memangnya kenapa?”
“apa kau sudah makan siang?”
“Belum aku baru saja selesai mengajar..”
“Baguslah
kalau begitu, datanglah kerestaurant gumyeong didekat kampusmu itu. Aku
, eun hye dan juga min ah berada disini sekarang . min ah sangat
merindukanmu dia bilang ingin makan siang bersamamu.”
Kata sungmin.
“baiklah aku segera kesana”
Kyuhyun menutup teleponnya .
“Hae Rin maaf aku ada janji dengan seseorang jadi aku harus pergi.
Pamit kyuhyun. Meskipun ia tak menyukai hae rin ia tetap menghargai hae rin sebagai muridnya.
“baiklah.. oh iya terimalah kue ini oppa ku harap kau menerimanya”
Kata hae rin sambil memberikan sekotak kue untuk kyuhyun.
“terimakasih ya.”
Merasa tidak enak kyupun mengambil kue itu lalu pergi.
***
Sesampainya di restaurant gumyeong, kyuhyun melihat sungmin yang melambaikan tangannya disana ia pun menghampiri sungmin yang tengah bersama (ji hye) dan juga min ah.
“bagaimana kabarmu kyuhyun lama tak bertemu.”
Sapa sungmin. Memang sejak pemakaman ji hye (eun hye) kyuhyun tak terlihat lagi bersama mereka.
“aku baik-baik saja, hanya terlalu sibuk akhir-akhir ini.”
Jawab kyuhyun .
“paman.. apa kabar. Aku rindu pada paman.”
Sahut min ah.
“oh ini keponakan paman yang cantik. Bagaimana kabarmu hari ini?”
Tanya kyuhyun bersahabat.
“aku baik bagaimana dengan paman?”
“paman juga baik-baik saja.”
Kyuhyun melihat (ji hye) dan ia juga menjabat tangan (ji hye). Ada sesuatu yang berbeda saat kyuhyun
menjabat tangan seseorang yang dianggapnya eun hye itu. Namun tatapan
nanarnya seperti seorang ji hye. Sesaat kyuhyun terdiam mencoba sadar
bahwa orang yang ada dihadapannya itu adalah eun hye.
Mereka mengobrol sejenak sampai akhirnya beberapa makanan yang sudah dipesan datang.
Karena lapar seperti biasa kyu langsung menyambar makanan yang ada didepannya .
“hati-hati kyu itu panas..”
Ingat (ji hye)
Serontak kyuhyun heran bagaimana seorang eun hye bisa seperduli ini padanya.
“oh.. tentu saja aku akan hati-hati..”
Jawabnya.
Mereka
kembali menyantap makanan itu namun sejak tadi kyu selalu memperhatikan
gelagat (ji hye) yang begitu senang bersama min ah ia membantu menyuapi
min ah .
Sungmin yang melihat kyu juga ikut heran
kenapa adiknya begitu memperhatikan istrinya. Apa perubahan membuatnya
menjadi tidak percaya.
Lalu apakah kyuhyun pada akhirnya sadar bahwa yang ada dihadapannya itu adalah ji hye?
Tunggu part selanjutnya ya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar