Selasa, 19 Juni 2012

STORM PART 6



Matahari sudah menenggelamkan wajahnya, pukul 6 sore tapi eun hye tidak juga kembali. Sungmin begitu khawatir. Namun kali ini dilihatnya min ah yang sudah begitu tenang bermain ditemani dengan seo ahjumma.  Sungmin duduk di ruang santai sambil menikmati kopi dan juga membaca beberapa berkas kantor yang sejak sore dikirim oleh manajernya untuk ditandatangani, ia juga menunggu kedatangan eun hye karena tadi pagi ji hye bilang ia akan membawa eun hye pulang hari ini.

Namun tiba-tiba seorang pelayan datang memberitahukan sesuatu.
            “permisi tuan, ada tamu datang ingin bertemu dengan anda.”
Kata pelayannya itu.
            “siapa?”
Heran sungmin. Jarang ia kedatangan tamu pada waktu ini.
            “seorang polisi tuan. Katanya ada sesuatu yang harus diberitahukan.”
Khawatir pelayan itu.
Dengan sigap sungmin menemui polisi yang menunggu diluar tersebut.
            “permisi pak . andakah yang bernama sungmin?”
Tanya polisi itu saat bertemu dengan sungmin.
            “ya itu benar .. ada masalah apa ya pak?”
Heran sungmin.
            “kami dari kepolisian Seoul ingin memberitahu bahwa 2 orang wanita yang bernama Eun Hye Dan Ji Hye mengalami kecelakaan disekitar perbatasan seoul pak.”
Jelas polisi itu. Kabar buruk itu membuat sungmin terkejut.
            “apa.. kecelakaan? Lalu bagaimana keadaan mereka ? dimana mereka sekarang.. apa mereka baik-baik saja?”
Panik sungmin.
            “salah seorang bernama saudari Eun Hye baik-baik saja keduannya berada dirumah sakit sekarang. Diharapkan agar anda segera ikut kami kesana.”
            “baiklah “
Tanpa basa basi sungmin pergi menuju rumah sakit. Hatinya begitu getir ia berharap Eun Hye baik-baik saja disana.

***
Begitu sedihnya Ji Hye ia juga merasa sangat bersalah walaupun ini adalah kemauan Eun Hye adiknya sendiri. Saat melihat jasad eun hye dievakuasi. Ia begitu tak percaya melihat keadaan eun hye yang tak bernyawa lagi. Tubuhnyapun sulit dikenali karena luka bakar  parah disekujur tubuhnya.

Ji hye hanya menangis dikoridor rumah sakit. Ia tak bisa berkata apa-apa setelah melihat apa yang terjadi dengan mata kepalannya sendiri.
Sampai ia melihat sungmin dengan wajah kekhawatirannya datang menghampirinya.
            “Eun Hye apa kau baik-baik saja?”
Khawatir sungmin. Yang ia tahu dihadapannya sekarang adalah eun hye istrinya. Sedangkan ji hye hanya tak bisa bicara apapun tentang posisinya sebagai eun hye sekarang. Sungmin memeluk Ji Hye dengan erat.
            “tenang sayang semua akan baik-baik saja.”
Tenang sungmin berusaha mengurangi tekanan pada wanita yang dianggap istrinya itu.
            “sungmin.. oppa.. “
Lirih ji hye. Ia berusaha memberitahu bahwa ia bukan eun hye melainkan ji hye. Namun kata-kata itu tak bisa ia keluarkan lantaran ia ingat permintaan eun hye yang terakhir dan membuatnya serba salah.
Entah apakah dia bisa melakukannya atau tidak.
            “bagaimana keadaan ji hye?”
Tanya sungmin.
            “onnie.. sudah meninggal.”
Jawab ji hye pelan. Ia berhasil membuatnya terperangkap pada posisi eun hye saat ini. Sungmin kembali memeluk ji hye dan mencium keningnya.
***

Esok harinya upacara pemakaman dilakukan di iLsan. Tempat dimana Ji Hye tinggal. Papan itu bertuliskan Ji Hye yang bersemayam tenang disana. Tampak kyuhyun yang tak kuasa menahan air matanya. Ia belum siap menahan kepergian ji hye wanita yang amat dia cintai, bahkan hingga sekarang cintanya belum tersampaikan.
            “Ji Hye ini terlalu cepat.. mengapa kau pergi begitu cepat.”
Kesal kyuhyun yang meneteskan air matanya.

Sedangkan sungmin masih berusaha memberikan ketenangan bagi ji hye orang yang dianggapnya eun hye. Ia masih melihat wanita itu menangis hingga membuat mata indahnya jadi membengkak karena terus menangis.selesai upacara pemakaman, Ji Hye dan sungmin pergi kepanti asuhan dan memberi salam perpisahan pada anak-anak panti asuhan yang masih tak terima dengan kepergian ji hye. Mereka menangis meratapi kepergian ibu pengasuh mereka yang sangat mereka cintai. Begitu juga ibu kepala di panti asuhan itu.

            “ini begitu cepat.. padahal dia belum sempat kebali ke sini dan juga mengejar impiannya untuk memperbesar panti asuhan ini.. ya tuhan apa yang telah kau rencanakan.”
Tangis kepala panti asuhan didepan sungmin dan juga ji hye.
            “ibu kepala.. semua sudah berlalu.. tolong ikhlaskan kepergiannya. Maafkan segala kesalahannya selama ini ya..”
Pinta eun hye (ji hye) pada ibu kepala.
            “itu benar.. kami juga sangat kehilangannya . tapi pasti dia akan sangat sedih jika kita tak melepaskannya pergi.”
Kata sungmin menambahi.
            “ji hye adalah orang baik. Semasa hidupnya dia selalu membantu siapapun yang membutuhkan. Kuharap ia diterima disisi tuhan dan tenang bersama tuhan disana. Nak eun hye, sungmin semoga tuhan memberkati kalian.”
Doa ibu kepala.

Tak lama kemudian min ah datang menjemput sungmin dan Eun Hye (Ji hye) dengan sopir pribadi dan juga seo ahjumma.
            “Omma..”
Teriak min ah menghampirinya. Ia begitu merindukan ibunya karena ia belum bertemu dengan ibunya semenjak eun hye pergi dari rumah.
Eun hye (ji hye) memeluk min ah dan menggendongnya.
            “Min Ah.. sayangku.”
Kata (ji hye) ia pun kembali menangis saat melihat min ah . eun hye menitipkan min ah padanya agar ia mencintai min ah dan menyayanginya seperti anaknya sendiri.
            “omma.. aku sangat rindu pada omma.. apa omma juga merindukanku?”
Tanya min ah polos.
            “tentu sayang omma snagat merindukanmu.”
Jawab (ji hye ) ia menciumi min ah karena kerinduannya itu. Ia harap ia bisa menyayangi eun hye lebih dari apapun.
            “ayo waktunya kita pulang.”
Ajak sungmin. Setelah pamit dengan semuanya mereka lalu pulang. Kecuali kyuhyun yang masih dipemakaman.

Langit mulai menutupi pancaran sinarnya. Seperti sedang membendung air matanya yang akan keluar dengan deras. Cuaca mendung ini mewakili kesedihan kyuhyun. Ia masih berdiri didepan pemakaman Ji Hye. Ia tak percaya akan apa yang terjadi pada ji hye.
           
            “Ji Hye.. satu yang aku ingin katakan padamu.. sejak awal kami berteman, aku sangat menyukaimu. Dan suka itu berubah menjadi cinta. Entah kapan aku menahan semua perasaanku selama ini padamu. Hingga kau pergi untuk selamnya. Aku tidak akan pernah melupakanmu ji hye, aku tidak akan melupakan cinta yang pernah aku tanam untukmu..”


***
Malam ini, (Ji Hye ) berada dikamar min ah dan terus memeluk min ah.
            “Omma.. apa ji hye omma sudah tidak ada sekarang?”
Tanya min ah berusaha mengerti apa yang terjadi pada orang dewasa.
            “Ji Hye omma sudah tertidur.”
Jawab (Ji Hye)
            “lalu mengapa omma dan yang lainnya terus menagis? Ji hye omma hanya tidur kan? Aku juga akan tidur.”
Kata min ah polos.
            “min ah sayang, Ji Hye omma tidak akan kembali bangun karena dia sekarang telah tidur jauh disana. “
            “seperti dongeng putri tidur?”
            “hm.. kira-kira seperti itu, sekarang kau juga harus tidur karena hari sudah malam.”
            “omma aku mau omma tidur denganku sekarang.apa omma mau?”
            “tentu sayang.. mulai saat ini omma janji tidak akan meninggalkanmu dan kita terus seperti ini.”
            “aku sayang omma.”
Min ah mencium (Ji Hye) baru kali ini ia merasa disayangi oleh ibunya sendiri. Ia memeluk ibunya dan (ji hye ) berusaha membuat min ah nyaman tidur bersamanya.

Sementara itu sungmin hanya melihat kedekatan mereka dari pintu kamar. Ia sangat senang pada akhirnya Istrinya itu berubah . dan kejadian ini agar menjadi hikmah baginya untuk bersikap baik pada siapapun.

***
Pagi tiba, (ji hye ) tampak sibuk didapur untuk menyiapkan sarapan dibantu dengan pelayannya yang lain. Bahkan semua pelayan heran dengan kelakuan majikannya yang berubah drastis pagi ini. Karena tak biasanya nyonya besar mereka membantu mereka didapur. Bahkan dengan baikknya ia terus membuat pelayan nyaman sekarang.
Tak hanya pelayan. Sungminpun dibuat kagum olehnya. Karena baru pertama kali istrinya itu melayaninya sarapan. Juga perhatiannya pada min ah pagi ini sangat membuat senyuman diwajah sungmin .

            “kau yang membuat semua ini?”
Tanya sungmin.
            “memangnya kenapa?”
Heran (ji hye)
            “aku hanya senang karena ini pertama kalinya kau melakukan ini.”
            “benarkah.. aku hanya, berusaha untuk menjadi seorang istri yang baik..”
Kata (ji hye) sedikit gugup. Ia tak tahu harus bagaimana saat ia menjadi seorang eun hye.
            “maafkan aku.. ku kupikir tindakanku sangat keterlaluan padamu waktu itu.”
Kata sungmin menyesal.
            “sudahlah. Itu sudah berlalu . aku yang salah karena aku banyak mengecewakanmu. Kepergian onnie membuat aku sadar akan semuanya..berusahalah lakukan seperti biasanya. Dan aku akan berusaha akan lebih baik dari sebelumnya.”
Jawab (Ji Hye) ia tak kuasa menahan kesedihannya itu. Entah sampai kapan ini akan berakhir.

Selesai sarapan sungmin pergi kekantornya dan (Ji Hye) juga akan pergi mengontrol butik  yang dikelola eun hye. Dengan ikut membawa min ah kemanapun ia pergi.
Dibutik beberapa karyawan tampak berkerumun.
            “ada apa ini?”
Heran (ji hye).
            “nyonya ..”
Kaget beberapa karyawan wanitanya. Dilihatnya seorang karyawan tengah membereskan pecahan guci yang dibeli eun hye jauh-jauh dari afrika. Tampang karyawan itu sangat takut. Ia takut akan dimarahi oleh bosnya itu ia memecahkan guci kesayangan nyonya besar. Sehingga ia tak peduli dengan tangannya yang berdarah karena pecahan guci tersebut.
            “nyonya maafkan aku.. aku tidak becus dalam bekerja kuharap nyonya tidak memecatku.”
Takut pekerja itu.
            “bangunlah..”
Kata (Ji Hye) membantu karyawan itu.
            “semua sudah terjadi.. ayo obati lukamu dulu..”’
Seru (ji hye) lembut. Ji hye yang masih dianggap sebagai eun hye oleh karyawan disana amat heran dengan perubahan tingkah nyonya besarnya itu. Ia lebih banyak senyum dan tidak marah-marah lagi.
            “semuanya.. berhati-hatilah jika kalian bekerja.. utamakan keselamatan ya..”
Nasihat (ji hye)
            “tapi kami pikir nyonya akan marah..”
Heran salah seorang karyawan.
            “apapun kesalahanku pada kalian sebelumnya aku sangat minta maaf. Mulai sekarang aku bukan lagi eun hye yang dulu suka marah-marah. Aku akan berusaha menjadi seorang pemimpin yang baik. Mohon bantuan semuanya ya..”
Jelas (Ji Hye) ia pun pergi keruangan pribadi dan juga membantu karyawan yang terluka itu.

Semua sangat heran dnegan apa yang terjadi pada nyonya besarnya itu. Sampai mereka tidak berhenti membicarakan ini.

***

Kyuhyun tak beranjak dari meja makan. Ia duduk sambil menatap bayangan yang ada didepannya. Ia terdiam membayangkan ji hye yang ada dihadapannya sekarang. Sedang tersenyum melihatnya .
Ia terlalu berlarut dalam kesedihannya.. kyuhyun sangat sedih bahkan ia tak mau bicara dengan siappun ia jadi pendiam saat ini.
Bahkan hingga ia pergi kekampus untuk mentoring. Beberapa mahasiswi yang menyapanya hanya dibalas dengan senyum kecil setelah itu ia tak perduli lagi.

Bagaimanakah sikap Ji Hye selanjutnya?
Apakah ia akan terus berperan sebagai eun hye untuk selamnya..

Nantikan di part selanjutnya ya ^_^

By: Lee Chun Qi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar