CHUN QI POV
Mereka pergi.. aku melihat mereka pergi ,
apa yang aku lakukan sehingga mereka marah padaku. Ya tuhan apa yang
harus aku lakukan agar aku bisa meyakininya. Aku menangis terus menangis
sepanjang hari ini.
“Puas kalian!!!! Ini semua
gara-gara kalian . keluarlah kalian setan bajingan! Tunjukkan diri
kalian terhadapku! Kalian sudah membuat keluargaku jadi begini!”
Teriakku
tidak jelas. Aku benar-benar marah pada mereka. Aku tidak tahu mengapa
mereka begitu padaku apa mereka ingin balas dendam tapi mengapa harus
denganku.
Aku tertunduk lemas sambil terus menangis ditengah hujan yang deras disore hari ini..
***
“Appa, omma itu jahat.. kenapa dia memukulku appa?”
Tanya chae rin yang duduk disamping ayahnya di mobil.
“omma hanya sedang sakit. Dia juga kelelahan makannya jadi cepat marah. “
Jawab sungmin sambil menyetir.
“lalu untuk apa kita pergi kerumah nenek? Terus bagaimana sekolahku appa?”
“chae rin kita kerumah nenek karena nenek dan kakek bilang mereka
merindukanmu. Jadi untuk sementara kau tinggal disana sampai nanti appa
menjemputmu oke? Untuk sekolah nanti appa yang akan bicarakan pada
gurumu.”
Tenang sungmin.
“baiklah..”
Chae rin menurut saja akan apa yang dikatakan ayahnya. Ia juga bingung dengan sikap ibunya yang aneh akhir-akhir ini.
Entah
apa yang akan terjadi pada chun qi, sungmin sangat khawatir tapi ini
adalah pelajaran bagi chun qi agar dia berhenti bersikap aneh-aneh.
Karena perjalanan ke Seoul sangat jauh maka sungmin terpaksa menginap
dirumah orang tuanya.
***
Sekitar jam 9 malam
sungmin dan chae rin tiba diSEOUL. Betapa terkejutnya ayah,ibu, Eunhyuk
dan juga Eunja melihat kedatangan mereka. Chae rin yang saat itu
tertidur langsung dibawa oleh Eun ja kekamar. Dan sungmin tampak sangat
lelah ia duduk diruang tamu diikuti dengan ayah, ibu dan eunhyuk.
“apa kau ada masalah dengan Chun Qi kenapa ini mendadak sekali kasihan chae rin.”
Khawatir ibu.
“hm.. maaf bu sepertinya aku harus menitipkan chae rin disini untuk beberapa waktu.”
Sungmin merasa tidak enak dengan keluarganya.
“Masalah dalam rumah tangga itu wajar. Sekarang semenjak kalian tinggal
sendiri kalian tahu bagaimana permasalahan dalam rumah tangga itu kan.”
Kata ayah.
“iya ayah.. aku sangat mengerti. Dan kurasa akhir-akhir ini chun qi
agak aneh dan belakangan sikapnya selalu membuatku kesal.”
Jelas sungmin.
“kau sebagai kepala keluarga harusnya sabar dan juga bijaksana. Idemu
untuk menitipkan chae rin kesini itu sangat baik. Dan sekarang tugasmu
adalah kembali mencairkan suasana hatimu pada Chun Qi. Jangan terlalu
menekankan dia itu tidak baik.”
Nasihat ayah.
“baik ayah..”
Patuh sungmin mendengarkan dengan teliti apa yang dikatakan ayahnya.
Setelah
semua selesai bicara, dan jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Eunhyuk
menhgajak kakaknya itu untuk jalan-jalan keluar menghirup udara segar
disekitar seoul sambil minum.
***
Sungmin tampak tertekan ia banyak sekali minum tak berhenti.
“pelan-pelan saja hyung..”
Kata eunhyuk mengingatkan.
“kau tahu bagaimana sulitnya mengatur sebuah rumah tangga?”
Tanya sungmin pada adiknya.
“hm.. aku belum tahu.”
Jawab eunhyuk polos.
“mengatur sebuah rumah tangga itu seperti mencari jerami dalam sekam.
Jika kita tidak berhati-hati maka kita akan terluka. Kau akan merasakan
ini setelah kau punya anak.”
Jelas sungmin. Ia terus minum sampai agak mabuk saat ini.
“kau benar hyung.. suatu saat aku akan merasakan itu. Kau sabar ya semua pasti ada jalannya.”
Eunhyuk
menenangkan sungmin. Mereka melanjutkan minum mereka .ya… suatu hal
yang paling cocok untuk menenangkan diri hanya dengan minum dan
meluapkan semuanya.
***
Sore ini sungmin
telah sampai di rumahnya. Dia pikir ia melihat suatu perubahan pada chun
qi namun sepertinya tidak ketika didapatinya seorang paranormal yang
sedang beritual diikuti chun qi dibelakangnya.
“Sayang kau sudah pulang..”
Kata chun qi yang lega melihat sungmin kembali.
“aku lelah..”
Kata sungmin ketus. Ia bergegas pergi kekamarnya. Namun tiba-tiba dihalang oleh paranormal itu.
“Tidak ada yang boleh menjauh dari ruangan ini!! Tuan dan nyonya..silahkan kalian duduk”
Perintah paranormal itu pada chun qi dan sungmin. Sungmin hanya diam dengan wajahnya yang innoncent.
“banyak yang harus aku jelaskan pada kalian tentang rumah ini.”
Kata paranormal itu pelan.
“maaf ahjumma, kami tidak ingin tahu sebaiknya anda silahkan pergi “
Jawab sungmin. Ini justru sangat mengagetkan chun qi. Ia yang memanggil paranormal itu tapi sungmin malah mengusirnya.
“kenapa kau lakukan itu?”
Tanya chun qi.
“harusnya aku yang tanya. Kenapa kau melakukan ini semua!!”
Marah sungmin.
“aku hanya ingin kau tahu bahwa omonganku itu benar!!”
Chun qi masih tampak membela diri.
“baiklah kalau begitu aku yang pergi.”
Sungmin menyerah dengan semua ini ia bergegas pergi namun kepergiannya justru dihalang oleh paranormal itu.
“maaf saya akan pergi dari sini. Tapi satu peringatan saya kalian harus
berhati-hati. Jangan salah bertindak dan jangan gegabah.”
Saran paranormal itu ia pun pergi sambil melihat sekeliling rumah.
“kau masih saja tidak percaya padaku..”
Keluh chun qi.
“sekarang aku yang akan bertanya padamu. Atas dasar apa kau
memanggilnya kemari. Akhir-akhir ini kau sama sekali tidak berubah. Jika
kau bisa berfikir sekarang juga fikirkan bagaimana keadaan keluarga
kita! Jika kau masih seperti ini jangan harap aku bisa memaafkanmu!”
Dengan tatapannya yang marah sungmin malah kembali pergi dari rumah.
“kau mau kemana?”
Tanya chun qi.
“aku akan kembali jika kau benar-benar berubah!!!”
Kesal sungmin tanpa perduli akan teriakan chun qi sungmin pergi meninggalkan rumah.
***
Sungmin
mengendarai mobilnya menuju sekolah chae rin. Ia ingin memberitahukan
bahs=wa chae rin tidak masuk sekolah untuk beberapa lama.
“Sungmin Oppa kau tampaknya sangat lelah sekali.”
Heran soo yoo saat mereka bertemu diruangannya.
“ya akhir-akhir ini aku sangat lelah.. mengurus semua pekerjaan.”
Jawab sungmin namun dimatanya terlihat kebohongan. Soo yoo sangat tahiu bagaimana sikap sungmin.
“aku mengerti, jadi apa untuk saat ini Chae rin tidak masuk sekolah.”
Tebak soo yoo.
“itu benar.. aku sangat menyesal karena ini.”
“itu jalan yang benar oppa. Jika kau punya masalah kau bisa berbagi
denganku . kita kan bukan orang yang baru kenal kemarin. “
Ledek soo yoo.
“ya kau benar soo yoo.”
Sahut sungmin. Kedekatan mereka membuat sungmin merasa nyaman untuk saat ini.
Mereka mengobrol satu sama lain. Hingga beberapa hari ini soo yoo sangat memeperlihatkan perhatiannya pada sungmin.
Sungmin
yang sudah 3 hari tidak pulang kerumahnya ia tidur dikantornya dan
selama ini soo yoo tampak membawakan makanan untuk sungmin.
Tak
ada tanda-tanda chun qi menghubunginya selama ini. Mungkin chun qi telah
merenungkan apa kesalahannya itu. Dihati sungmin sangat khawatir tapi
ia harus bertahan seperti ini agar chun qi benar-benar berubah. Tapi
entah kenapa sungmin perlahan mulai penasaran akan apa yang terjadi
dirumah itu. Mengapa chun qi bersikeras agar ia mempercayainya. Ia lalu
memanggil anak buahnya ke ruangan kantornya untuk mengetahui lebih
banyak.
***
“bisa kau cari tahu ada apa dibalik kejadian rumah ini?”
Tanya
sungmin pada salah satu anak buahnya tanpa memberitahu dia tinggal
dirumah itu. Ia lalu memberitahu foto dan juga alamat rumah itu betapa
terkejut anak buahnya itu saat melihat rumah yang sungmin perlihatkan.
“ada apa? kau tahu rumah ini?”
Heran sungmin.
“iya pak.. semua orang sudah tahu kalau rumah itu menyimpan rahasia besar.”
Jawab
anak buahnya itu ia lalu menceritakan apa saja yang pernah terjadi
dirumah tersebut. Dari kematian beberapa keluarga dirumah itu dan ini
membuat sungmin sangat tak percaya .
“aku tidak tahu apa
anda percaya atau tidak. Pak kita memiliki kepercayaan diri yang
berbeda bukan. Memang dari mana anda tahu rumah ini?”
Tanya anak buahnya penasaran.
“ah tidak aku hanya ingin tahu saja karena seseorang menunjukkan rumah itu padaku dan ingin agar aku membelinya.”
Elak sungmin.
***
Penjelasan
dari anak buahnya itu rupa nya makin membuatnya jadi pusing. Apakah
semua orang sudah gila begitulah yang ada dipikirannya.
Saat ini
ia mengajak soo yoo untuk jalan-jalan sampai akhirnya mereka memutuskan
untuk pergi kesuatu Kafe malam. Hal yang dulu mereka lakukan ketika
mereka masih berpacaran dulu. Sungmin minum dengan sangat banyak membuat
soo yoo khawatir akan tingkahnya itu.
“apa kau baik-baik saja oppa?”
Khawatir sungmin. Akhir-akhir ini sungmin sering sekali minum.
“apa kau percaya dengan hantu?”
Tanya sungmin .
“oppa mengapa kau bertanya hal seperti itu?”
Heran soo yoo.
“aku hanya ingin tahu saja.. apakah kau percaya dengan hantu.”
Sungmin mulai melantur.
“aku tidak. Menurutku hantu adalah sebuah halusinasi saja. Dan kalau
memang ada tidak mungkin mereka menyebrang ke dunia manusia kan.”
Pikir soo yoo positif.
“kau benar.. ternyata tidak semua orang disini gila ya..”
“sudahlah oppa jangan minum terlalu banyak. Aku tahu kau sedang dilanda
masalah tapi bukan begini caranya melepas masalahmu. Ini namanya
menyiksa dirimu sendiri.”
Nasihat soo yoo yang melihat sungmin telah mabuk berat.
“aku baik-baik saja sebelum mendengar itu semua. mereka itu sudah gila.
Hahaha sekarang aku sangat lelah dan mengantuk.”
Sungmin tampak
bicara dibawah kesadarannya. Ia lalu tertidur dikafe itu. Jam telah
menunjukkan pukul 11 malam. Soo yoo sangat tidak tahu apa yang ia
lakukan. Ia juga tak tahu dimana rumah sungmin. Akhirnya dengan mobil
sungmin ia membawa sungmin ke hotel yang tak jauh dari kafe itu,agar
keadaan sungmin membaik.
***
Sedangkan itu dirumah
chun qi sendirian. Cuaca buruk yang terjadi beberapa hari belakangan ini
membuatnya harus meredam ketakutannya itu sendirian. Kali ini listrik
dirumah kembali padam. Hanya paparan sinar bulan dan juga cahaya petir
yang menerangi malam ini.chun qi dengan segera pergi kesetiap ruangan
untuk mencari sebuah lilin. Karena sedikit takut ia melempar barang
kesana-kemari.
“ayoo kemana lilin itu.”
Kata chun qi ketakutan ia takut hal aneh terjadi lagi padanya.
Ia
terus meraba-raba laci dan akhirnya ia menemukan sesuatu yang
dianggapnya lilin bentuknya panjang . namun saat ia teliti lagi dengan
sinar malam ternyata itu bukan lilin melainkan sebuah jari tangan
seseorang. Ia sangat takut akan apa yang ia pegang ia tak bisa
melepaskan jari itu. Dan tiba-tiba seorang anak kecil muncul dari
belakangnya. Anak kecil yang sangat menyeramkan dengan wajahnya yang
hancur. Ia mengatakan..
“Kembalikan jariku..”
“AAAAAAAA”
Chun
qi berteriak sambil terus menjauh dari anak itu. Ia berlari tanpa arah
dan dimanapun ia bersembunyi anak kecil itu selalu mengikutinya. Dengan
histeris chun qi berteriak.
“Pergi kau!! Jangan ganggu aku lagi!!! Apa yang kau inginkan sebenarnya dariku hah!!”
Teriak
chun qi sambil melempar barang yang ada didekatnya ke arah anak itu
yang terus berjalan mendekatinya. Vas bunga, bingkai foto , kursi apapun
ia lempar kearah anak kecil itu.
“aku ingin teman.. serahkan anakmu poadaku”
Kata
anak kecil itu bukan dengan nada anak kecil tapi nada suaranya berat
seperti orang dewasa yang sedang marah. Chun qi terus menghindar dan
berteriak minta tolong. Tak ada yang mau mendengarnya. Dan hantu itu tak
berhenti mengikuti chun qi sampai ia juga menjatuhkan apapun tepat
kearah chun qi. Seperti Pajangan keramik dan juga kaca. Yang membuat
chun qi terpeleset dan menginjak serpihan kaca dan itu membuat luka
sobek ditellapak kakinya.
“Auuuu”
Chun qi menahan
rasa sakitnya itu. Ia terus berlari untuk bersembunyi dari hatu kecil
itu. Dengan jalan terpincang-pincang darah segar terus mengalir dari
kakinya itu. Sampai ia berada didapur ia mengumpat disisi meja makan
sambil terus menahan rasa sakit itu.
***
Dihotel,
Soo Yoo telah berhasil membantunya tidur di atas tempat tidur hotel. Ia
juga membuka jas sungmin dan juga baju yang dipakai sungmin hingga ia
bertelanjang dada. Ini ia lakukan agar sungmin merasa nyaman . setelah
semua selesai soo yoo bergegas akan pergi karena niatnya hanya ingin
mengantar sungmin saja. Namun tiba-tiba sungmin memegang tangannya tanpa
sadar. Soo yoo tidak bisa berbuat apa-apa.
“Aku mencintaimu.. sangat mencintaimu..”
Kata
sungmin pelan dengan matanya yang masih tertutup. Kelihatannya sungmin
hanya mengigau tapi kata-kata itu membuat soo yoo seakan lupa diri.
***
Matahari
mulai terbit. Sungmin terbangun karena paparan cahaya matahari yang
menembus jendela kamar hotelnya. Ia perlahan mulai tersadar tapi ia tak
tahu apa yang terjadi padanya semalam. Dan alangkah terkejutnya ia
melihat Park soo yoo tertidur lelap disampingnya bahkan dalam keadaan
memeluknya.sungmin melihat dirinya tampak bertelanjang dada. Namun soo
yoo masih dengan pakaiannya. Ia terbangun begitu juga soo yoo.
“Park Soo Yoo apa yang kita lakukan semalam?”
Panik sungmin berharap mereka tidak melakukan apapun.
“semalam kau mabuk, dan kau menahanku pergi jadi aku menemanimu disini.”
Jawab soo yoo terbata-bata,
“yang aku tanya adalah apa yang kita lakukan semalam.”
Sungmin mengulang pertanyaannya.
“tidak ada.”
Park soo yoo lalu terdiam.
“mengapa kau melakukan ini padaku?”
Sungmin kembali menanyakan hal ini karena sungmin merasa soo yoo tidak seharusnya tidur disampingnya.
“aku masih mencintaimu oppa.”
Jawab soo yoo pelan. Sungmin menjauh dari posisinya itu .
“park soo yoo… apa kau tak tahu bagaimana keadaanku sekarang..”
“tapi oppa semalam kau bilang kau mencintaiku jadi.. “
“soo yoo , aku sudah punya chun qi dan juga chae rin anakku. Maaf yang
kukatakan semalam mungkin hanya karena aku mabuk saja. “
“kau benar.. aku yang harusnya minta maaf padamu oppa.”
Soo yoo tampak sangat kecewa ia tahu ia juga salah telah mendekati sungmin meskipun ia telah mempunyai istri sekarang.
“harap kau mengerti soo yoo.”
Itulah
kata terakhir sungmin pada park soo yoo sebelum ia meninggalkan soo yoo
dihotel. Sungmin kini sadar bahwa perbuatannya pada istrinya itu salah.
Ia bahkan menjadikan kesalahannya itu menjadi 2 kali lipat sekarang ia
telah menghianati chun qi. Ia lalu bergegas pulang untuk melihat keadaan
chun qi dirumah. Ia begitu khawatir pada istrinya dan ia juga sangat
merindukan chun qi saat ini. Ia mencoba menelpon chun qi dirumah namun
tak ada jawaban ia semakin khawatir saja ia melajukan mobilnya dnegan
kecepatan tinggi.
***
Sesampainya dirumah, ia
melihat rumah dalam keadaan sangat sepi dan hening. Seperti tidak ada
orang didalam. Iapun masuk kedalam sambil memanggil istrinya.
“Chun Qi . apa kau dirumah?”
Tanya
sungmin ingin tahu keberadaan chun qi. Kembali ia tercengang dengan
keadaan isi rumah yang sangat berantakan semua pajangan dan juga keramik
pecah tanaman hias juga terjatuh kelantai semua tampak seperti kapal
pecah. Ia terus menelusuri dengan perlahan ia juga melihat darah
berceceran kemana-mana. Begitu paniknya ia merasa ada yang tidak beres
dirumah.
“Chun Qi kau dimana jawab aku..”
Panik
sungmin sambil menelusuri disetiap ruangan. Tak ada chun qi disana.
Sampai ia mendengar suara rintihan seorang wanita. Ia menelusuri suara
itu sampai kedapur. Ia tahu suara itu berasal dari dapur. Ia lalu
melihat kesisi dapur sampai akhirnya ia menemukan chun qi yang sedang
ketakutan dan mengumpat dibawah meja.
“sayang..kau baik-baik saja?”
Khawatir
sungmin sepertinya chun qi sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja,
keadaannya sangat buruk dengan telapak kaki yang masih mengeluarkan
darah akibat pecahan kaca. Chun qi terlihat lega setelah melihat
suaminya itu .ia lalu tak dapat bertahan sampai akhirnya tak sadarkan
diri.
“chun qi bertahanlah sayang..”
Sungmin dengan cepat membawa istrinya itu kerumah sakit.
Apakah keadaan chun qi baik-baik saja?
Nantikan di part selanjutnya ya ^_^
To be continue_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar