hari demi hari chun qi jadi terus memikirkan sungmin. ia pun
bingung dengan perasaannya sendiri, saat ingin tidur, mandi, fitnes,
menjaili orang yang ada di ingatannya selalu wajah sungmin yang
mempesona. memata-matai sungmin terus tak juga membuatnya puas. ia
ingin sungmin menyukainya dan akhirnya menjadi sepasang kekasih. namun
sepertinya hal ini sia-sia karena sungmin tak suka pada wanita
sejenis chun qi.malam ini dia tak bisa tidur ia selalu memikirkan
sungmin.
esok harinya seperti biasa chun qi kembali
memata-matai sungmin kemanapu sungmin pergi ia selalu mengikutinya
seperti etektif yang sedang menyelidiki penjahat. tepat di alun-alun
sekolah, chun qi ketahuan oleh sungmin bahwa chun qi selalu
memata-matainya sungminpun menjebak chun qi dengan berpura-pura pergi
ke aula saat chun qi masuk ke aula sungminpun muncul dihadapannya.
"hei nak kecil.. kenapa sih kau selalu mengikutiku?"
tanya sungmin heran.
"apa? kau... siapa yang memataimu! aku hanya kebetulan saja kesini.."
jawab chun qi.
sungmin lalu menghampiri chun qi. sangat dekat hingga membuat jantung chun qi berdetak keras hingga suaranya terdengar
"kenapa kau gugup begitu? aku kan cuma bercanda.."
seru sungmin sambil senyum meledek ke arah chun qi.
"kau... hei sungmin! baiklah aku mengaku!!"
teriak chun qi. hal ini membuat sungmin terhenti.
"apa? mengaku apa?"
tanya sungmin penasaran.
"aku.. menyukaimu! aku memang mengikutimu itu karena aku ingin tahu segalanya tentangmu..jadi kuharap kau bisa mngerti!"
jelas chun qi.sungmin terdiam ia lalu mengelus kepala chun qi.
"kau hanya anak kecil.. banyak wanita yang sepertimu mengikutiku
kemanapun aku pergi.aku juga suka kamu tapi sebagai teman biasa."
jelas sungmin sambil tersenyum.
"lalu seperti apa wanita idamanmu?"
tanya chun qi penasaran.
"untuk apa aku memberitahumu? ya biar bagaimanapun kau jauh sekali
dari wanita yang aku harapkan. jadi sebaiknya anak kecil banyaklah
belajar sebentar lagi kan ujian oke?"
sungmin lalu pergi meninggalkan chun qi di aula.
"kenapa sih kau tidak juga mengerti aku! aku suka kamu dan kaupun
harus beri aku kesempatan!baiklah aku akan jadei wanita yang kau
harapkan dan pada saatnya nanti kau akan mengakuiku! lihat
sajaaaa..........."
teriak chun qi optimis.
***
semakin
kokoh keinginan chun qi untuk berubah sampai diwaktu istirahatpun ia
sibuk merencanakan sesuatu di meja makannya. shin hae yang mengenal
chun qi mendekati chun qi dan menegurnya.
"chun qi apa yang kau lakukan?"
tanya shin hae remah.
"hm.. kau siapa?"
tanya chun qi yang sudah lupa kalau waktu kelas 1 sekelas denganya.
"masa kau lupa aku shin hae waktu kelas 1 kan kita pernah satu tempat duduk! kau ingat tidak?"
shin hae mengingatkan.chun qi tampak berfikir
"oh.. kau shin hae ya ampun maaf ya aku kok bisa lupa padamu ya.. hehe.."
jawab chun qi senyum sendirian.
"kau sedang apa sendirian disini?"
tanya shin hae mengulang pertanyaannya.
"hm.. aku sedang merencanakan sesuatu, oh iya bukankah kau sekarang menetap di kelas 3E?"
"iya memangnya kenapa?"
"itu berarti kau sekelas dengan sungmin? haha itu bagus.."
"ada apa dengan tuan muda sungmin?"
"apa kau bilang tuan muda?"
"oh masudku dengan sungmin aku keterusan.. ya dia itu kan salah satu
pewaris tuan jeong hwa, jadi aku sedikit terbawa begitu.."
"oh.. jadi apa kau bisa membantuku?"
"bantu apa? kalau aku bisa pasti aku bantu.."
"sekarang ini aku benar-benar penasaran dengannya bisakah kau cari tahu bagaimana ciri-ciri wanita idamannya?"
"apa? hm..apa kau menyukainya?"
"sudahlah hal itu kau pasti sudah tahu. jadi tolong ya bantu aku.."
"hm.. dari kelihatannya, sungmin itu lebih menyukai wanita dewasa,
dan karena latar belakang keluarganya berasal dari keluarga
terhormat maka di pasti lebih suka wanita yang elegan.dia itu pintar
memasak jadi di juga lebih suka wanita yang bisa memasak.. ada
lagi, dia juga orang tak mau repot jadi dia juga suka pada wanita yang
simple."
jelas shin hae.
"hm..dewasa,elegan,pintar memasak dan simple. tapi darimana kau bisa tahu semuanya aku saja tidak tahu hal ini."
"apa hehe aku kan satu kelas dengannya jadi aku bisa tahu."
"begitu ya..kalau begitu hal ini sangat jauh dari kepribadianku.."
"jangan khawatir jika kau benar-benar menyukainya kau harus berjuang."
"itu benar.. terimakasih ya shin hae."
lalu dari kejauhan terlihat hye ji yang melihat chun qi kemudian menghampiri mereka.
"hei..chun qi sedang apa kau?"
tanya hye ji.
"eh ada hye ji ooni."
sapa shin hae.
"kau shn hae bukan? apa kabar?lama tak bertemu ya.."
"aku baik ooni sendiri bagaimana?"
"aku juga baik-baik saja. sepertinya aku jarang melihat kalian berkumpul sedang merencanakan apa?"
tanya
hye ji yang penasaran. chun qi dan shin hae lalu menjelaskan apa
masalah chun qi dan chun qi sendiri ingin meminta bantuan hye ji.
karena hye ji sangat pandai dalam masalah merubah seseorang dan iapun
bersedia membantu chun qi. hal ini membuat chun qi menjadi lega
ternyata banyak yang mendukungnya.
***
esok harinya
tepat di hari minggu,shin hae dan hye ji mulai membantu hun qi
darimerubah penampilan shin hae yang seperti anak kecil menjadi orang
yang lebih dewasa. mula-mula chun qi harus belajar tata bahasa dengan
baik , cara jalan yeng baik belajar makan dengan tata cara makan yang
baik. sampai-sampai ia juga harus dibawa kesalon untuk merubah tatanan
rambutnya yang selalu dikepang dua menjadi digerai dengan indah dan
chun qi juga berdandan layaknya mereka wanita dewasa.
mereka
sangat membantu karena chun qi sendiri walaupun hidup dikalangan orang
terhormat sebagai putri sulung dari menteri. namun karena ia dimanja
danibunya juga telah tiada sejak ia kecil jadi ia masih seperti anak
kecil sikapnya juga tak terkendali. untuk itu ia baru tahu bagaimana
kehidupan gadis dewasa dikalangan orang-orang terhormat yang
sebenarnya apalagi ia sudah berusia 17 tahun. sudah waktunya bagi ia
untuk merubah sikap dan penampilannya.
karena baru kali ini ia merasa jatuh cinta maka semuapun akan dilakukannya agar laki-laki idamannya itu jatuh ketanganya.
"ingat.. kalau biasaanya kau mengganggunya, kali ini cobalah
bersikap dingin padanya. kuyakin di pasti akan merasa penasaran."
nasihat hye ji.
"hm, kau juga harus ingat kalau kau adalah anak dari putri terhormat jadi jaga sikapmu!"
nasihat shin hae.
"apa iya aku harus begitu, ah.. kurasa aku tidak bisa. ooni shin hae bantu aku, mulai sekarangaku bukanlah chun qI
tapi aku adalah lee chun qi."
tegas chun qi optimis.
"yeeee... lee chun qi hwaiting!!"
seru hye ji dan shin hae.
selesai
perjuangan mereka kini tinggal chun qi yang melakukannya sendiri
apakah ia bisa seperti yang diharapkan dan ia bisa menarik hati si
pangeran sungmin?
***
esok paginya tuan mentri Lee, ayah
lee chun qi hampir tersedak karena melihat putrinya turun dari tangga
menuju ruang makan untuk sarapan bersama. mengapa sang ayah begitu
terkejut? karena ia melihat putrinya kali ini sangat cantik. dengan
seragam yang berbeda sekarang ia meninggalkan celana panjangnya dan
kembali memakai rok pendek, rambutnya yang terurai menambah
kecantikannya, dan make up natural yang biasa digunakan para
pelajar,cara ia berjalan berbeda dengan chun qi si anak nakal dan
manja yang ia lihat kemarin. kini chun qi sudah berubah.chun qi lalu
mengahmpiri ayahnya di ruang makan memberi ciuman selamat pegi dan
duduk disamping ayahnya.
"selamat pagi ayah.. bagaiman sarapan ayah? maaf ya aku agak terlambat karena aku harus menyiapkan semua
ini.bagaimana apa ayah suka?"
tanya chun qi pada ayahnya yang hanya terdiam dengan mulut yang terngangah seperti orang bodoh.
"ayah.. kau baik-baik saja?"
tanya chun qi heran.
"apa? hah haha ayah hanya bingung apa kau salah minum obat nak?"
tanya sang ayah aneh.
"ayah.. aku baik-baik saja kok. mungkin dari dulu seharusnya aku seperti ini. apa aku cantik ayah?"
"kau sangat cantik bahkan putri diana pun tidak dapat mengalahkanmu nak.."
"ayah kau terlalu berlebihan.oh iya ayah mulai sekarang aku ingin
para body guard ayah mengikutiku kemanapun aku pergi jadi ayah tak
perlu khawatir lagi."
"yang benar? ayah senang mendengar ini.. walaupun memang aneh aduh semoga ini bukan minpi."
"tidak ayah.. aku kan ingin menjadi anak ayah,jadi aku juga harus menyesuaikan diri dengan ini."
"ayah bangga padamu chun qi."
"aku lee chun qi..hm.. mulai sekarang aku tak akan mempermalukan ayah lagi. aku berjanji.."
sahut
chun qi. sang ayah tersenyum bangga biar bagaimanapun jika ada nenek
sihir yang merubahnya ia akan berterima kasih pada nenek sihir itu.
seharusnya ia berterimakasih padaku sang author.^_^ (pengen diajak)
***
disekolah
semua digegerkan oleh kedatangan chun qi yang super duper cantik
bahkan para siswa laki-laki disana tak berkedip melihatnya. termasuk
eunhyuk dan shindong yang hari itu tak datang telat kesekolah.
"hyung kupikir inilah meksud mengapa kita tak datang telat."
pikir eunhyuk heran.
"apa?"
tanya shin dong.
"ternyata tuhan tak mau kita melewatkan bidadari ini."
"ya.. kau benar, siapa dia cantik sekali ya.."
kagum shin dong.
chun
qi terus berjalan menuju kelas, sampai dilorong ia berpapasan dengan
sungmin yang tertegun melihat penampilan chun qi. hal ini membuat hati
chun qi berdebar walaupun begitu ia harus ingat tips dari hye ji agar
chun qi menghindar dari sungmin untuk sementara waktu ini. alhasil
chun qi pun lewat begitu saja tanpa menyapa atau say hello peda
sungmin. hal ini membuat sungmin sangat heran kenapa chun qi begitu
aneh hari ini tapi ia tak permasalahkan semua itu sungminpun kembali
berjalan menuju kelasnya.
***
jam istirahat tiba chun qi tampak sendirian di meja makan sampai akhirnya hye ji dan shin hae datang menghampirinya.
"chun qi ternyata kau disini.."
sapa hye ji.
"kau hebat sekali chun qi perubahanmu benar-benar drastis."
kagum shin hae. namun apa yang terjai, chun qi malah menjawab hal ini dengan sinis
"benarkah?menurutku itu biasa saja. kalian tau? semu ini aku dapat
dari hasil kerja kerasku sendiri. dan dalam waktu sekejap saja bukan
hanya sungmin, bahkan seluruh laki-laki disekolah ini tersanjung
melihatku.bahkan besok malam ada yang mengundangu party ya.. pasti
kalian tak diundang arena yang hadir disana itu hanya kalangan
orang-orang atas saja."
jawabnya sombong. shin hae dan hye ji hanya terdiam saling melirik.
"chun qi kau benar-benar berubah.."
sahut hye ji.
"eitsss namaku lee chun qi.. dan aku bukanlah yang dullu lagi. sudah
ya, hari ini aku diminta pulang cepat dengan ayahku. ya.. ada acara
pertemuan keluarga terhormat dirumah presiden, aku pergi dulu
ya..bye.."
seru chun qi yang kemudian pergi begitu saja. memang
semua berubah namun sikap chun qi saat ini adalah sikap yang tidak
mereka harapkan.
"shin hae apa kita salah mengajarinya?"
tanya hye ji heran.
"sepertinya ajaran kita sudah sesuai standar.. tapi ooni mungkin
saja ini hanya sementara waktu besok-besok juga dia kembali lagi
seperti semula jadi kau jangan khawatir."
"ya mudah-mudahan saja.."
harap hye ji dan mereka hanya terdiam memikirkan perubahan chun qi.
***
malam
harinya, sungmin tampak sibuk didepan komputer yang berada tepat di
ruang belajar.dan saat itu pula shin hae merasa hal ini sangat tepat
untuknya bicara masalah chun qi.
"tuan muda sungmin, kau sedang apa?"
tanya shin hae sambil membawa secangkir teh hangat.
"ini aku bawakan teh untukmu."
shin hae melatakkan teh itu diatas meja.
"terimakasih ya.."
sahut sungmin sambil terus sibuk didepan komputer.
"oh iya tuan muda, apa aku boleh tanya sesuatu?"
tanya shin hae ragu.
"boleh tanya apa?"
"hm...wanita idaman tuan muda itu seperti apa sih?"
"untuk apa menanyakan hal seperti itu?"
"hm..aku cuma tanya apa wanita yang bernama chun qi itu kau suka dia? seperti diakah wanita idamanmu?"
"sudah kuduga.."
pikir sungmin.
"apa maksudnya?"
tanya shin hae pura-pura bodoh.
"si wanita aneh itu yang kau maksud kan? waktu itu dia juga tanya padaku seperti apa wanita idamanku.."
"oh ya..lalu tuan menjawab apa?"
"aku..tidak menjawab."
jawab sungmin ia lalu meminum teh yang sudah dibuat shin hae.
"tuan kau ini kejam. memang kurang apa bahkan aku lihat dia sekarang sudah berubah."
"justru itu aku bilang dia aneh.kau ini kenapa sih? apa jangan-janagn kau ini yang buat dia jadi begitu?"
"apa?enak saja..aku mana tahu dia jadi seperti itu.ya..memang
sebenarnya dia yang ingin berubah aku hanya membantunya merubah tantanan
rambut,pakaian,sikapnya.."
"berarti aku tidak salah kan."
"tapi itu semua kan dilakukan hanya karena dia suka padamu.."
"memangnya berpengaruh?satu pelajaran untukmu..jika kau ingin
seseorang menyukaimu, jadilah apa adanya kau hanya tunjukan pada orang
itu kalau kau bisa lebih dari siapapun dengan apa adanya dirimu! bukan
ingin menunjukkan kalau kau bisa seperti yang lain. dia itu terlalu
berlebihan."
"begitu ya.. lalu apa tuan muda ada perasaan padanya setelah tuan melihatnya tadi?"
"hm..tidak."
pikir sungmin.
"huh..apa semua tuan muda sepertimu?"
"menurutmu?"
"sudahlah terimakasih ya tuan muda atas informasinya!aku permisi."
"ya..cepatlah pergi kau banyak omong malah buat kepalaku pusing."
seru sungmin mengejek.
"tuan ini!!!"
kesal shin hae ia lalu pergi dari ruang belajar.
***
pagi
ini shinhae sudah semakin mahir dibidang memasak,hal ini berkat
sungmin yang selalu mengajarinya. saat sarapan telah siap
leeteuk,yesung,sungmin,siwon,donghae,dan kyuhyun sarapan bersama. ya..
semakin hari mereka semakin dekat.
"hyung aku pusing..ujian sekolah semakin dekat,sedangkan aku masih belum mengerti apa-apa apa kalian punya solusi untukku?"
tanya donghae.
"satu dari seribu solusi adalah belajar!"
jawab siwon.
"kau ini memang dari lahir sudah bodoh jadi biar belajar seperti apapun tetap saja bodoh!"
ejek yesung.
"ah..hyung kau ini tega sekali!"
keluh donghae.
"hei siwon apa kau punya solusi untukku?"
tanya leeteuk.
"memangnya kau ada masalah apa?"
tanya siwon.
"aku ini sedang jatuh cinta.."
jawab leeteuk. mendengar hal ini semua tersedak.
"apa orang sepertimu bisa jatuh cinta?"
tanya sungmin heran.
"sial..aku ini serius,ada wanita yang bisa membuat hatiku berdebar.."
seru leeteuk sambil sambil mengeluarkan ekspresi wajah aneh.
"hyung aku jijik melihatmu!"
sahut kyuhyun.
"aku saja yang sedang menyukai wanita tak sampai sepertimu!"
kata yesung.
"siapa yang sedang jatuh cinta....aku dewi cinta bisa membantu kalian.."
seru shin hae yang tiba-tiba datang dengan mengenakan sayap di rambutnya.
"lupakan saja.."
sahut leeteuk yang tiba-tiba pergi untuk kesekolah begitu saja.
semuapun ikut-ikutan pergi bermaksud menghindari shin hae kecuali donghae.
"apa kau bisa menjadi dewi cintaku?"
tanya donghae sambil tersnyum sendiri.
"huh!! aku sebal!"
kesal shin hae ia lalu pergi juga meninggalkan donghae sendirian.
"shin hae aku serius...aduh kenapa jadi aneh begini.."
***
disekolah,
sungmin dan chun qi kembali bertemu.namun chun qi tampak tak melihat
kearahnya ia hanya cuek saja entah karena terpaksa atau memang
disengaja. sungmin merasa chun qi benar-benar bukan chun qi yang ia
kenal sebelumnya.
untuk itu aipun harus berbicara pada chun qi. sungmin lalu menghentikan chun qi dengan memegang tangannya.
"apa kau mengenalku?"
tanya chun qi sinis.
"kupikir iya, apa kau juga mengenalku?"
tanya sungmin.lalu chun qi berusaha melepaskan tangannya yang dipegang erat oleh sungmin.
"apa maumu?"
tanya chun qi yang berusaha melepaskan tangannya.
"aku ingin bicara padamu."
jawab sungmin. ia tetap memegang tangan chun qi.
"lepaskan tanganku!"
"kalau aku lepaskan kau pasti lari!"
"apa yang ingin kau bicarakan?bicaralah!"
"kenapa kau jadi begitu dingin terhadapku?"
tanya sungmin heran.
"memangnya kenapa? apa kau peduli? ah..karena aku begini kau jadi
peduli padaku.aku lee chun qi..sebalum aku berubah kau acuh
padaku!sekarang aku mau tanya padamu! apa setelah aku berubah kau
menyukaiku! apa seperti ini wanita idamanmu! jawab aku!"
teriak chun qi.sungmin hanya terdiam sambil melihat chun qi yang kemudian meneteskan air mata.
"kau sendiri tidak bisa jawab kan! kalau begitu jangan bicara denganku!"
chun qi lalu pergi.
hal
ini membuat sungmin terdiam. ia ingin mengatakan kalau ia menyukai
chun qi apa adanya namun perubahan chun qi mengubah segala
pemikirannya.
***
malam ini semua orang dirumah chun qi
tampak khawatir karena sudah jam 11 malam namun chun qi belum juga
pulang. semua teman diberitahu dan diminta untuk mencarinya.terutama
hye ji yang lalu mnghubungi shin hae.
("shin hae apa kau melihat chun qi. karena sejak pulang sekolah tadi dia belum juga pulang kerumah.")
khawatir hye ji.
"apa?akujuga tidak melihatnya bagaimana dia bisa seperti itu. apa ia diculik?"
pikir shin hae.
("kami belum pastikan hal ini.karena ia hilang belum 24 jam jadi
kami belum bisa melapor kalau dia diculik.apa kau bisa bantu
kami?tolong bantu carikan atau tanyakan pada yang lain ya..")
"baiklah akan ku bantu sebisaku."
chun qi lalu enutup telpon. saat itu ia terlihat bingung dan mondar mandir. hal ini membuat sungmin bingung melihatnya.
"kau kenapa?"
tanya sungmin heran.
"tuan muda sungmin..ini gawat."
"gawat kenapa?"
"chun qi dia belllum pulang saat pulang sekolah tadi. aduh kemana dia ya..?"
"apa? memangnya dia tidak bersamamu?"
"akhir-akhir ini dia tidak bersamakku..tapi..dia bilang malam ini dia pergi kepesta apa dia dipesta itu?"
"pesta apa?"
"hm..malam ini ada pesta yang dibuat oleh para wanita kelas atas
yang diadakan dirumah young ri dia bilang kami tidak bisa ikut karena
perbedaan kelas. aduh aku jadi khawatir.."
jelas shin hae ia terus mondar mandir.
"akan kubantu cari dia."
sungmin lalu buru-buru pergi, dan untuk menambah kecepatan ia meminjam motor yesung.
"hyung apa kau boleh pinjam motormu?"
"hah untuk apa?"
tanya yesung.
"ada hal penting yang harus aku lakukan."
jawab sungmin.
"tuan muda yesung dikabarkan teman kita dari kelas 3A menghilang tuan muda sungmin ingin mencarinya."
jelas shin hae.
"siapa yang hilang? apa aku bisa percaya padamu?"
tanya yesung ragu.
"yang hilang itu adik sepupu kak hye ji."
"hye ji kau bilang? ini kunci motornya..selamatkan dia ya, dan kalau
sudah ketemu atau kau bertemu hye ji bilang kalau motor yang kau
pakai untuk menyelamatkan adiknya itu motorku."
sahut yesung yang lalu memberikan kunci motor itu.
"tidak penting!"
seru sungmin ia lalu bergegas untuk pergi.
"tuan muda ingat ya sebelum jam 12 malam tuan harus pulang."
sahut shin hae.
"ya aku tau.."
sungmin lalu pergi untuk mencari chun qi.
***
diperjalanan
chun qi tampak sendirian. entah apa yang ia pikirkan bahkan suasana
malam yang gelap sama sekali tidak mengubah perasaanya. sebenarnya
pesta yang ia datangi sama sekali belum selesai, namun karena ia
merasa tidak cocok dengan pergaulan itu ia pergi dari pesta itu tanpa
pamit. gaunnya yang seksi bisa saja mengundang orang-orang jahat.
karena ia juga pergi tanpa ditemani body guardnya yang masih mengira
chun qi masih berada di pesta.
ternyata sesuatu yang tak
diinginkan terjadi 3 orang berandal tiba-tiba datang dan menghadang
chun qi. chun qi panik dan bingung.
"siapa kalian? mau apa disini?"
tanya chun qi.
"siapa kami? harusnya kami yang tanya sedang apa nona cantik disini?"
seru berandal itu.
"Kalau ada nona cantik, sayang sekali jika diangguri benarkan.."
sahut
berandal yang lain. ke 3 berandal yang seram juga mabuk itu membuat
chun qi takut. chun qi pun berlari untuk menyelamatkan dirinya namun,
para berandal itu mengejar chun qi. chun qi terus berlari tanpa arah
dan ia berbelok di sebuah pertigaan. tak ada siapapun disana jalan
yang begitu sepi, namun sial bagi chun qi. ia menemukan jalan buntu
sehingga ia tak dapat berlari kemana-kemana lagi. ke3 berandal itu
berhasil menemukan chun qi, kini hanya harapan yang chun qi punya.
"kalian mau apa dariku.. tolonglah jangan ganggu aku..."
kata chun qi yang hanya bisa berharap ada orang yang menolongnya dan menangis.
"kami mau kau nona cantik.."
jawab salah satu brandal yang lalu memberi kode pada ke 2 temannya.
ke 2 temannya itu lalu memegang kedua tangan chun qi. chun qi hanya bisa menangis dan meminta tolong.
"tolong lepaskan aku.."
seru chun qi sambil menangis.
"diam kau!!"
bentak
si berandal itu. berandal itu kemudian mendekati chun qi dan hendak
menciumnya, namun tiba-tiba suara terdengar dari arah belakang.
"lepaskan dia.."
suara itu ternyata adalah sungmin.
"sungmin.."
seru chun qi yang merasa ada harapan.
"siapa kau? bocah tengik! sok jagoan rupanya.."
ejek berandal itu.
"kubilang lepaskan dia."
kata sungmin santai.
"minta dilepaskan?kau pikir siapa kau? menantangku hah? lawan aku baru kulepaskan dia!"
tantang berandal itu.
"haha anak kecil sebaiknya kau tidur ini sudah malam."
sahut salah satu berandal yang masih memegang tangan chun qi.
"harusnya kau yang tidur dirumah!! kubilang lepaskan dia kalau tidak.."
sungmin mulai marah pada ke3 berandal tersebut.
lalu
berandal itu mulai memukul sungmin namun sungmin menangkisnya, adu
jotos pun terjadi. sungmin mulai mengeluarkan keahlianya dalam bela
diri satu orang berandal kalah kini tinggal kedua temannya yang harus
dibereskan. salah seorang dari berandal itu juga mulai melawan sungmin.
disaat sungmin menghabiskan berandal itu, seorang berandal lagi
merasa terancam ia yang tidak juga melepaskan tangan chun qi tiba-tiba
melayangkan sebuah pisau kearah chun qi. sungmin yang melihat hal itu
langsung menahan pisau itu dengan tangannya sendiri. darah segar yang
keluar dari tangan sungmin membuat chun qi ketakutan. namun betapa
tangguhnya sungmin disaat kedaannya seperti itu ia masih bisa membela
diri, iapun menghajar berandal itu hingga mereka kalah dan ke3nya
melarikan diri.
akhirnya semua berakhir. sungmin bernafas
lega karena ia melihat chun qi baik-baik saja. ia melihat chun qi yang
masih terduduk ketakutan sambil terus menangis.sungmin lalu
mendekatinya.
"apa kau baik-baik saja?"
tanya sungmin.
ia melepaskan jacketnya lalu memakaikannya pada chun qi yang masih
memakai gaun seksi tanpa jacket di malam yang dingin.chun qi terus
menangis sampai ia akhirnya memeluk sungmin karena ia tak bisa
membayangkan hal ini bisa terjadi padanya. ia pun tak bisa berkata-kata
lagi.
"tenanglah.. semua baik-baik saja.."
kata sungmin menenangkan chun qi yang memeluknya dengan erat.
"terimakasih.."
seru chun qi sambil terus menangis.
"sudah berlalu.. sekarang ayo aku antar pulang. keluargamu khawatir padamu.."
sungmin lalu mengantar chun qi pulang dengan motor yang ia kendarai.
"(terimakasih tuhan..
kau berikan aku semuanya...
walaupun aku tak tau bagaimana perasaanya padaku,
tapi sudah cukup dengan ini. aku tak ingin apa-apa lagi tuhan..
melihatnya seperti ini sudah cukup bagi hatiku..)"
katanya dalam hati. chun qi berpegang erat dipunggung sungmin yang terus mengendarai motor.
sesampainya
ditempat mereka berhenti,tepat didepan gerbang rumah chun qi.tampak
sepi disana mungkin karena orang rumah khawatir dan semua pergi mencari
chun qi.mereka turun dari motor.
"pulanglah segera!"
kata sungmin dengan lembut.
"terimakasih.. aku tidak tahu harus membalas ini dengan apa.mungkin hidupku akan sia-sia jika tidak ada kau.."
chun qi lagi-lagi tak kuasa menahan air mata.sungminpun mengusap air mata itu dengan tangannya.
"simpan saja ketakutanmu itu,lupakanlah...yang terpenting kau baik-baik saja."
nasihat sungmin, chun qi lalu memeluk sungmin karena benar-benar tidak tahu harus membalas kebaikan sungmin dengan apa.
"sungmin.. aku tak bisa terus seperti ini.. maafkan aku ,aku memang
wanita bodoh,dungu. bahkan kau pun pasti berfikir kalau aku wanita
yang tidak berguna.."
"sttt.. sudahlah jangan pikirkan hal ini lagi..masuklah kerumah dan istirahat mengerti!"
sungmin
tampak menahan sakit. ternyata darah yang keluar dari luka
ditangannya itu semakin banyak. chun qi yang melihatnya amat terkejut.
"tanganmu.. apa yang harus dilakukan.. apa ini sakit."
serunya.chun
qi lalu mengambil sapu tanganya lalu mengikatnya ditangan sungmin
yang terluka untuk menghentikan darah yang keluar. sungmin tak bisa
berkata apa-apa.
"satu yang ingin aku tanya padamu..."
kata chu qi yang takut sungmin tak akan menjawabnya.
"apa?"
tanya sungmin.
"sebenarnya bagaimana perasaanmu padaku?"
"Menurutmu?"
"aku tahu jawabannya tapi aku hanya ingin dengar langsung darimu"
chun
qi tak bisa menatap wajah sungmin. sungmin tersenyum ia lalu mencium
kening chun qi. jantungnya berdetak sangat kencang pikiran chun qi
galau. apa ini cinta? itulah yang terus ditanyakan hatinya. atau apa
artinya sungmin menyukainya.
chun qi menatap matanya.yang penuh dengan kelambutan dan kenyamanan. teruslah begini.. teruslah didekatku.. itulah kata hatinya.
"menjadi diri sendiri adalah hal terpenting. mungkin aku akan suka
dirimu apa adanya itu jika kau bisa menunjukan padaku dan pada semua
orang bahwa dengan apa adanya dirimu sebenarnya ada kelebihan.. dan
yang terpenting adalah kau bangga pada dirimu yang apa adanya bukan
bangga dengan dirimu yang nyatanya hanya mengikuti orang lain..
mengerti kan?"
jelas sungmin. chun qi hanya mengangguk polos.
"terimakasih..oppa!"
kata chun qi ia pun menahan air matanya.
"sekarang aku chun qi.. akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapat yang aku inginkan.. chun qi..hwaiting!!!!"
semangat chun qi. sungmin hanya tersenyum pada chun qi.
sampai
akhirnya sungmin ingat kelau ia harus segera pulang sebelum jam 12
malam. waktu menunjukkan pukul 11.45 iapun harus segera pulang.
"cepatlah masuk kerumah! aku harus segera pulang.."
perintah sungmin.
"oppa..kenapa tidak kau saja yang pulang duluan."
jawab chun qi.
"tidak kau yang harus masuk setelah ini aku baru pulang.. cepatlah masuk!"
"hm..baiklah.."
chun qi berbalik, entah apa yang ia pikirkan chun qi kembali berbalik dan mencium pipi sungmin.
"oppa terimakasih ya.."
sungmin
hanya terdiam melihat chun qi yang lalu tersenyum dan pergi.sungmin
tersenyum memikirkan chun qi, wanita aneh lucu dan unik yang belum
pernah ia temui. sungmin lalu pergi dengan mengendarai motor ia juga
menggunakan kecepatan penuh agar bisa pulang tepat waktu.
inilah kisah aneh mereka entah apa perasaan sungmin bisa berubah menjadi benar-benar cinta atau sebaliknya?
nantikan kisah selanjutnya di part berikutnya ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar